PendidikanZona Bekasi

MPLS Diikuti 302.713 peserta, Ini Pesan Pj Gubernur Jabar

×

MPLS Diikuti 302.713 peserta, Ini Pesan Pj Gubernur Jabar

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin  membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025 di SMA Negeri 5, Kota Bekasi, Senin (15/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin  membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025 di SMA Negeri 5, Kota Bekasi, Senin (15/7/2024).

Para siswa baru yang mengikuti MPLS merupakan peserta yang telah dinyatakan lulus PPDB 2024 baik melalui jalur zonasi maupun prestasi.

“Untuk siswa dari jalur zonasi saya sarankan ke sekolahnya bisa jalan kaki supaya lebih sehat karena itu adalah salah satu tujuan dari jalur zonasi,” ujar Bey.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dari laporan yang disampaikan Plh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, pelaksanaan PPDB 2024 jenjang SMA, SMK, dan SLB negeri dan sebagian swasta yang terintegrasi di Jabar telah menerima 302.713 calon peserta didik (CPD) dari 544.324 pendaftar.

Rinciannya, untuk SMA negeri telah diterima sebanyak 173.995 CPD dari 308.222 pendaftar.

BACA JUGA :  Peringati Hari Ibu, PDIP Bekasi Gelar Seminar Pencegahan HIV/AIDS

Untuk SMK negeri telah diterima sebanyak 116.672 CPD dari 227.639 pendaftar.

Sedangkan untuk SLB negeri telah diterima sebanyak 1.106 CPD dari 1.117 pendaftar.

Menganulir 277 pendaftar

Bey mengungkapkan, selama periode PPDB, pihaknya telah menganulir sebanyak 277 pendaftar.

Rata-rata dianulir setelah kedapatan memanipulasi data tempat tinggal sebanyak 223 pendaftar, yang dianulir pada PPDB tahap I. Kemudian 54 pendaftar dianulir di tahap II.

Bey mengaku kecewa karena jumlah yang dianulir cukup besar. Namun pihaknya harus tetap menegakkan aturan yang telah ditetapkan.

Ia berharap PPDB tahun depan bagi para pendaftar, khususnya orang tua tidak ada lagi yang memanipulasi data dan harus patuh pada aturan.

BACA JUGA :  Pilkada Tinggal Lima Bulan Lagi, Pj Gubernur Jabar Ingatkan ASN Netral

“Kami sebetulnya sedih, mengapa orang tua harus mengambil langkah kecurangan agar anaknya diterima. Kami harap tahun depan tidak ada lagi kecurangan sehingga kami tidak perlu menganulir,” tutur Bey. ***