Scroll untuk baca artikel
Lampung

Ngoyok: Tradisi Serius Tapi Santai Orang Tulang Bawang Saat Banjir, Mancing, Ngopi, dan Nyambi Gosip

×

Ngoyok: Tradisi Serius Tapi Santai Orang Tulang Bawang Saat Banjir, Mancing, Ngopi, dan Nyambi Gosip

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi Ngoyok di Tulang Bawang

TULANG BAWANG – Di banyak daerah, banjir biasanya dianggap musibah. Tapi di Tulang Bawang, Lampung, banjir justru memunculkan tradisi unik bernama “Ngoyok“. Jangan salah, “Ngoyok” bukan sekadar mencari ikan di air keruh, tapi sudah jadi paket lengkap hiburan rakyat, mulai dari ajang silaturahmi, adu hoki, sampai kompetisi tak resmi siapa yang paling banyak dapat ikan gabus.

Tradisi ini biasanya muncul begitu air sungai Tulang Bawang meluap dan halaman rumah berubah jadi “kolam dadakan”. Warga keluar rumah sambil bawa peralatan mencari ikan tradisional, mulai dari jala, bubu, hingga tombak mini.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Posisi favorit, di halaman rumah, pinggir jalan yang tergenang, di bawah pohon kelapa, atau dekat warung kopi yang kebetulan masih buka.

“Kalau air sudah sepinggang, itu tandanya musim ngoyok dimulai. Bonusnya, kita nggak perlu bayar tiket masuk kolam,” seloroh Joni (40), warga setempat yang mengaku lebih semangat ngoyok daripada ikut kerja bakti.

Bedanya dengan mencari ikan biasa, ngoyok ini dilakukan rame-rame sambil bercanda. Ada yang sambil nyanyi dangdut, ada yang sambil live di TikTok, bahkan ada yang ngoyok sambil ngopi di atas perahu kaleng cat bekas.

Buat warga Tulang Bawang, ngoyok bukan cuma soal dapet ikan. Ini soal mengubah musibah jadi momen tawa. Anak-anak teriak kegirangan kalau lihat orang nyebur gara-gara licin, ibu-ibu bikin dapur umum dadakan untuk masak hasil tangkapan, sementara bapak-bapak sibuk debat siapa yang paling jago nyari spot ikan.

BACA JUGA :  Oknum Anggota DPRD Tanggamus Diduga Hamili Nakes hingga Melahirkan, Lalu Dicampakkan

“Kalau banjir, kita nggak cuma panen ikan, tapi juga panen cerita,” kata Bu Sulasmi (50) yang hobi dengan live di Tik Tok dan Facebook sambil memperagakan saat bertandang ngoyok di halaman rumah warga.

Namun, di balik kelucuan itu, ada catatan serius. Pemerintah daerah tetap mengingatkan warga soal keselamatan. Air banjir yang keruh kadang menyembunyikan arus deras atau lubang.

“Boleh ngoyok, asal tetap hati-hati. Jangan sampai cari ikan malah dapat masuk rumah sakit,” pesan salah satu petugas BPBD setempat.

Meski begitu, selama banjir masih sering datang walau belum tiba waktunya banjir, tradisi ngoyok diyakini tak akan pernah hilang. Karena bagi orang Tulang Bawang, banjir bukan alasan untuk murung tapi undangan resmi dari alam untuk kumpul bareng, mancing, dan ketawa sepuasnya. ***