Kurnain meminta tokoh adat Lampung khususnya Marga Buay Belunguh di daerah yang berjuluk Bumi Begawi Jejama untuk memupuk muda mudi agar mempertahankan dan melestarikan adat kebudayaan Lampung agar tetap lestari tak punah ditelan zaman. Caranya melalui semangat rutin melaksanakan silaturahmi Anjau Silau.
Sementara Irjen Pol (Purn) Ike Edwin dalam sambutan memberi motivasi kepada tokoh adat dan budaya di Kota Agung Timur dengan menyampaikan, bahwa suku Lampung merupakan suku tua di wilayah Sumatera.
Baca juga: Adat Buway Beliyuk Negeri Tuho Tak Persoalkan Penangguhan Wilson Lalengke
“Suku melayu yang tua yaitu Lampung. Orang Lampung harus terus mempertahankan adat istiadatnya karena sudah sejajar dengan suku Sunda, suku Jawa dan suku yang lainnya, ” ujar Dang Ike sapaan akrabnya.
Menurutnya Lampung pernah menjadi ibu kota negara Belanda, ibu kota pertama Ambon, kedua Jakarta. Tahun 1802 Belanda pernah ingin memindahkan ibu ke Lampung di Gedung Tataan.
Baca juga: Membanggakan, Putra Asal Lampung Timur Jadi Ketua Partai Politik Termuda di Tulungagung Jawa Timur
Begitupun bentangan wilayah dengan hasil bumi melimpah seperti kopi dan lada yang tidak tertandingkan. Jadi tidak ada alasan harus bangga jadi orang Lampung.
“Beras itu Lampung yang mengelola, Lampung menghidupkan 7 Provinsi, jadi kita harus saling menghormati antar adat dan suku. Majukan Lampung, Lampung ini kota hebat,” tandasnya.
Baca juga: Mengenal Tradisi Kembar Mayang Dalam Prosesi Perkawinan Adat Jawa
Dalam acara tersebut, Puniakan M. Yanuar Firmansyah gelar Suttan Junjungan Sakti Ke-27 Paksi Buay Belunguh, Paksi Pak Sekala Brak dan Irjen. Pol (Purn) Ike Edwin, Perdana Menteri Paksi Pak Skala Brak memberikan gelar adat Dalom, Khaja, Batin dan Khadin kepada beberapa tokoh adat setempat.
Pada acara anjau silau tersebut dihadiri juga oleh Camat Kota Agung Timur, beserta Para Kepala Pekon, Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Pengurus Parpol, Unsur ormas, Insan Pers, Amiruddin, Gelar Dalom Pemangku Marga (Pengundang) dan Forkopimda Kabupaten Tanggamus. (*)