Scroll untuk baca artikel
Lampung

Pekerja Migran Asal Lamtim Paling Tinggi Bermasalah, Kenapa?

×

Pekerja Migran Asal Lamtim Paling Tinggi Bermasalah, Kenapa?

Sebarkan artikel ini
Tim SAR Gabungan tengah melakukan persiapan pencarian 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tenggelam di Perairan Tokong Hiu, Kabupaten Karimun. (Foto : Basarnas)

WAWAINEWS.ID – Pekerja Migran asal Lampung Timur (Lamtim) tercatat paling tertinggi di daerah Lampung. Sebaliknya daerah itu pun jadi paling banyak menyumbangkan persoalan.

” Lamtim menjadi daerah terbesar untuk daerah Lampung yang mengirim pekerja Migran dengan tujuan berbagai negara. Sehingga tak heran jika Pekerja Migran asal daerah berjuluk Bumei Tuah Bepadan ini kategori paling banyak bermasalah,”ungkap ketua Kawan PMI Lampung Timur Purnama Hidayah, pada Jumat 20 Oktober 2023.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Speed Boat TKI Tenggelam di Perairan Tokong Hiu Karimun

Dikatakan untuk Indonesia Provinsi Lampung menempati urutan ke-5 dalam pengiriman pekerja Migran. Selama ini Kawan PMI Lamtim bersama BP3MI telah melakukan pendampingan pemulangan Pekerja Migran yang rata – rata unprosudural.

BACA JUGA :  Bertahun-tahun Air PDAM Tidak Mengalir ke Pekon Dadimulyo

Sesuai data jelasnya, pada Agustus-September 2023 mereka telah memulangkan PMI unprosudural sebanyak 7 Pekerja dalam keadaan meniggal dunia. Kemduian dua pekerja yang mengalami kendala pemulangan.

“Alhamdulillah dapat kita pulangkan tanpa biaya, serta satu korban TPPO (Tindak pidana penjualan orang) dan 1 orang dapat kita cegah keberangkatannya. Semua itu pekerja Migran asal Lampung Timur,”tegasnya di Sekertariat, desa Pasar Sukadana,Lampung Timur.

BACA JUGA: Kampus PTKIN harus Jadi Pusat Peradaban Indonesia

Tak sampai disitu, lanjut Purnama Kawan PMI saat ini telah menerima lima pengaduan dengan kasus pekerja migran telah membayar untuk bekerja di luar negeri. Namun tidak ada kejelasan jadwal keberangkatanya.

Dijelaskan pula Kawan PMI Lamtim telah menerima laporan adanya oknum sponsor diduga yang meminta sejumlah uang kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) akan tetapi tidak ada kejelasan soal keberangkatannya. (*)