wawainews.ID, Lamsel – PT Pembangunan Perumahan (PP) yang menjadi pelaksana proyek 39 Kilometer dari Bakauheni ke Sidomulyo mulai melakukan perbaikan jalan di sejumlah desa yang rusak akibat dilintasi alat berat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Penanggungjawab pelaksana perbaikan jalan rusak yang dilintasi PT. PP, Bahtiar menyebutkan, perbaikan dilakukan secara bertahap. Sebelumnya pengaduan masyarakat telah disampaikan ke perusahaan untuk diperbaiki. Namun karena masih fokus pada penyelesaian jalan utama (mainroad) JTTS hingga bisa dioperasikan pada 8 Maret 2019 silam.
Perbaikan akses jalan desa yang rusak disebut Bahtiar mulai dilakukan pada awal April meliputi Desa Pasuruan dan Desa Kelaten di Kecamatan Penengahan yang berada di STA 17 dan STA 18 . Khusus di Desa Pasuruan yang diperbaiki total sepanjang 2000 meter lebar 3 meter. Perbaikan disebutnya dimulai dari pertemuan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) menuju ke perbatasan desa Kelaten sepanjang 1800 meter serta akses menuju ke upperpass sepanjang 500 meter.
“Perbaikan akses jalan desa merupakan jawaban keluhan masyarakat yang selama hampir tiga tahun rusak karena dilintasi alat berat dan kendaraan untuk keperluan proyek pembangunan JTTS,” terang Bahtiar saat ditemui Cendana News di lokasi perbaikan jalan desa Pasuruan, Selasa (2/4/2019).
Mahmud Toha, warga sekaligus tokoh masyarakat di Desa Pasuruan mengaku akses jalan di depan rumahnya sebelum diperbaiki dominan dipenuhi lubang dan bergelombang. Sebab jalan yang rusak semakin parah semenjak ada proyek pembangunan JTTS. Kerusakan terjadi karena alat berat jenis crane untuk pengangkut tiang pancang.
“Perbaikan jalan desa sudah lama kami nantikan dan pelaksana proyek jalan tol mulai melakukan perbaikan semoga kondisi jalan bagus seperti semula,”papar Mahmud Toha.
Pemilik Taman Pendidikan Alquran (TPA) tersebut juga berharap di depan rumahnya bisa dibuat marka kejut atau dikenal dengan polisi tidur. Bagian jalan yang ditinggikan tersebut sangat penting ditambahkan agar pengguna kendaraan tidak memacu kecepatan tinggi saat melintas. Kondisi jalan yang halus diakuinya berpotensi membuat pengendara memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi sementara saat sore banyak anak anak menuju ke TPA.
Mahmud Toha juga menyebut perbaikan akses jalan desa sekaligus membantu mobilitas warga. Keberadaan sekolah dari tingkat TK hingga SMA yang selama ini menggunakan akses jalan desa Pasuruan akan semakin dimudahkan. Sebab melalui jalan desa tersebut bisa digunakan untuk menuju ke SDN 1 Pasuruan, SMP Muhamadiyah,SMAN 1 Penengahan serta kantor desa Pasuruan. (Cdn)