LINGGA – Pencanangan Program konversi minyak tanah ke Gas Elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi, sudah sejak era presiden Soesilo Bambang Yudhoyono atau lebih tepatnya sejak 13 tahun lalu atau pada 2007.
Seperti di Kabupaten Lingga, Kepri, diketahui sampai sekarang masih mengandalkan minyak tanah sebagai bahan bakar utama bagi warganya. Alasan utamanya masyarakat setempat diakui oleh pemerintah belum siap beralih dari Mitan ke Gas Elpiji 3 Kg.
“Belum dikonversikan Minyak Tanah (Mitan) di wilayah Kabupaten Lingga, alasan utamanya masyarakatnya belum siap,”ungkap Yusrizal, Asisten II Bidang Sektor Ekonomi Kabupaten Lingga.
Ia bahkan meyakinkan jika pemerintah mengajukan konversi Mitan ke Gas Elpiji pihak Pertamina akan menyetujui. Tapi konsekuensinya, kouta Mitan di Lingga akan langsung dihapus.
“Kita bisa saja mengajukan permintaan ke Pertamina. Tapi kosekuensinya kuota Mitan di Lingga langsung dihapus atau dihilangkan secara permanen dan yang pasti masyarakat kita belum siap untuk itu,”ujar Yusrizal saat di hubungi melalui sambungan telepon jum’at 22/1/2020
Ia pun membantah jika peralihan Mitan ke Gas 3 Kg bukan karena persoalan teknis. Menurutnya lebih kepada aspek sosial dan budaya di di daerah berjuluk bunda tanah melayu tersebut masih termasuk salah satu wilayah dengan tingkat kemiskian masih tinggi.
Sementara itu, Syamsirwan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lingga mengakui bahwa komisi bidang ekonomi tersebut pernah melakukan pengajuan ke Pertamina untuk mendistribusikan Gas LPG 3 Kg. Tapi ditolak karena saat itu meminta tidak menghilangkan Mitan.
“Pengajuan kami ke Pertamina dengan menguranagi separuh kuota Mitan agar diganti dengan kuota Gas LPG 3 Kg. Tapi tolak, Pertamina tetap mengkehendaki, kouta subsidi Mitan hilan secara menyeluruh,”imbuhnya.
Ketua HIPMI Lingga Yanuar, menambahkan bahwa dia mendukung pemerintah daerah melakukan upaya konversi dari Mitan ke Elpiji. Hal ini dalam rangka mendukung tumbuhnya UMKM di Lingga.
“Kita yang termasuk pelaku usaha di daerah ini akan ikut membantu pemerintah dalam berupaya mencari jalan keluarnya, kita akan coba dudukkan dulu dengan pihak-pihak terkait, dan kalau bisa kita mencoba mediasikan agar Kabupaten Lingga ada pengecualian dari Pihak Pertamina dalam menerbitkan kuota Gas LPG 3 Kg tanpa menghapus sepenuhnya kuota subsidi mitan” tutupnya. (rid/SK)