KOTA BEKASI — Sebagai bagian dari upaya sistematis menghadapi ancaman banjir, Pemerintah Kota Bekasi kini tengah merealisasikan pembangunan struktur pengendali air di wilayah strategis. Salah satu proyek terkini berada di wilayah Kelurahan Bintara, Kecamatan Kecamatan Bekasi Barat, yang ditinjau secara langsung oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, pada Rabu (29/10/2025).
Proyek ini bukanlah sekadar janji kampanye, ide pembangunannya sudah lama digagas ketika Tri Adhianto masih menduduki jabatan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DBMSDA). Kini, Pemerintah Kota menegaskan bahwa proyek tersebut akan segera terealisasi demi kepentingan bersama warga kota.
“Pembangunan Polder Air Bintara merupakan komitmen kerja kami dalam mewujudkan aspirasi masyarakat yang sudah saya canangkan sejak dahulu. Alhamdulillah, sekarang bisa kami kerjakan Harapannya saat musim penghujan, Polder ini bisa jadi pengendali aliran air agar bisa tertampung, sehingga meminimalisir dan tidak membanjiri area permukiman warga,” ujar Wali Kota Tri Adhianto.
Lebih jauh, pembangunan ini dirancang dengan konsep ganda: selain untuk fungsi teknis pengendalian banjir, tempatnya juga akan dimanfaatkan sebagai ruang publik yang dapat dinikmati warga seperti penghijauan, jogging track, dan area interaksi sosial.
“Jadi, kita bukan sekadar menggali, tetapi nantinya ketika pembangunan sudah selesai, tempat ini bisa dimanfaatkan menjadi tempat penghijauan, tempat interaksi antar-warga, dan bahkan bisa difasilitasi jogging track untuk warga berolahraga,” imbuh Wali Kota.
Pembangunan polder air ini merupakan bagian dari program besar Pemkot Bekasi yang akan membangun beberapa polder di wilayah rentan banjir misalnya proyek serupa di DAS Cijambe dan Mustika Jaya yang dikabarkan akan dibangun tiga polder besar.
Untuk proyek di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, disebutkan luasnya sekitar ± 6.000 meter^2 sebagai acuan untuk upaya mengurangi genangan.
Menurut data BPS, Kecamatan Bekasi Barat (yang meliputi Kel. Bintara) berada di area dengan kepadatan penduduk tinggi (dengan estimasi 286.309 orang pada pertengahan 2024) sehingga rawan terhadap dampak banjir.
Pemerintah Kota Bekasi menegaskan bahwa keberhasilan proyek tidak hanya bergantung pada pengerjaan fisik semata, tetapi juga peran serta aktif warga untuk menjaga dan merawat fasilitas yang dibangun.
“Kita membangun Polder Air ini tentu sebagai bentuk upaya kami dalam pencegahan banjir, dan kami berikan yang terbaik warga masyarakat, tentu saya berharap bahwa apa yang telah kita bangun, warga masyarakat juga harus bisa merawat agar fasilitas ini bisa berfungsi maksimal dan bermanfaat bagi khalayak luas,” tutup Mas Tri sapaan akrab Wali Kota Bekasi ini.
Dengan demikian, proyek ini diharapkan tidak hanya menghitung debit dan aliran air, tetapi juga menghitung dampak sosial-ruang publik, peningkatan kualitas hidup warga, dan ketahanan wilayah terhadap banjir.***
