LAMPUNG – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mendorong ditentukannya lokasi prioritas penanaman mangrove untuk dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung sebagai upaya mendukung program wisata pantai di daerah pesisir.
Hal itu diungkapkan Wagub saat melakukan penanaman Mangrove di Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Selasa (3/12/2019).
“Insya Allah di masa mendatang kami dari Provinsi akan anggarkan secara khusus kegiatan menanam mangrove. Beberapa titik yang menjadi prioritas di mana saja agar anggaran pemerintah juga secara spesifik bisa kita alokasikan untuk menanam mangrove dititik prioritas dari Kabupaten Pesawaran,” ujar Wagub Nunik.
Sebanyak 36 ribu pohon mangrove ditanam dengan melibatkan masyarakat setempat. Pada kesempatan itu, Wagub Nunik secara simbolis menyerahkan bibit mangrove kepada nelayan dan masyarakat. “Saya selalu antusias setiap kegiatan yang bertema lingkungan seperti penanaman mangrove ini.
Semangat sekali karena lingkungan itu sesuatu yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita bersama. Dimanapun tempatnya saya selalu kampanyekan untuk kita bersama-sama menjaga lingkungan,” ujar Wagub Nunik.
Seperti diketahui, mangrove merupakan salah satu ekosistem penting yang ada dilaut dimana mangrove merupakan tempat makan biota laut dan juga sebagai penangkal gelombang laut untuk mencegah abrasi pantai (mitigasi bencana).
Nunik mengatakan lingkungan yang sehat merupakan warisan paling berharga untuk masa depan generasi bangsa. “Apa yang kita tinggalkan warisan kepada anak cucu itu yang paling berharga adalah hak hidup atas lingkungan yang sehat. Ini hanya bisa kita lakukan kalau kita menjaga lingkungan kita bersama-sama disemua tempat baik itu menjaga lingkungan didarat, laut maupun menjaga udara agar tetap sehat untuk kita hirup,” katanya.
Pada bagian lain, Nunik mengapresiasi semua pihak yang sudah bersama-sama mengurangi sampah dengan tidak menggunakan kemasan/peralatan makan satu kali pakai. Untuk itu, Nunik mengajak gerakan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam memerangi sampah di Provinsi Lampung.
“Kapan pun, di mana pun dan siapa pun, kita ajak bergandengan tangan berkolaborasi untuk menjaga lingkungan kita. Di darat kita menjaga sampahnya, untuk dilaut jangan sampai kita merusak ekosistem laut, jaga juga bibir pantai untuk kelangsungan hidup ikan dan kita juga mendapatkan manfaatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Pesawaran Matrohupi mengatakan bahwa potensi wisata mangrove di Pesawaran sendiri perlu mendapat perhatian dari Pemprov Lampung maupun Kabupaten Pesawaran.
Menurutnya, mengingat mangrove salah satu kebanggaan dari potensi wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran.
“Terutama wisata mangrove di Desa Gebang patut menjadi kebanggan dan layak mendapatkan apresiasi dari pemerintah, ini semua tidak terlepas dari kekompakan masyarakatnya,” ujar Matrohupi.
Matrohupi menyebutkan hutan mangrove menjadi pintu gerbang bagi Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran untuk dapat mempromosikan destinasi wisata.
“Kami siap bantu untuk promosikan. Satu batang pohon mangrove itu akan bisa dinikmati anak cucu kita 30-40 tahun yang akan datang,” katanya.(Kandar/HPL)