Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Perbaikan Selasar SD Jakasampurna Jadi Prioritas di 2021

×

Perbaikan Selasar SD Jakasampurna Jadi Prioritas di 2021

Sebarkan artikel ini

BEKASI – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, Inayatullah, mengatakan perbaikan selasar sekolah SD negeri Jakasampurna IV, Kecamatan Bekasi barat sudah masuk dalam skala prioritas untuk tahun 2021.

Padahal diketahui, SD Negeri Jakasampuran IV Bekasi Barat tersebut, Selasarnya sudah mengalami roboh sepanjang 7 meteran. Kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa karena kejadian dini hari Selasa (11/2/2020) kemaren.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Tahun ini kita ajukan lagi perbaikan SDN Jakasampurna IV, karena sebelumnya juga sudah pernah diajukan tapi belum ada kelanjutan,”ungkap Inay, Rabu (12/2/2020).

Dikatakan tahun 2021 Sekolah tersebut termasuk salah satu sekolah yang diprioritas dalam perbaikan melalui Musrenbang 2020.

Menurutnya, semua sekolah yang dinilai tidak layak sudah didata untuk dimasukkan program perbaikan melalui anggaran tahun 2021.

 “Sebelumnya Disdik juga sudah mengusulkan ke Bappeda untuk dibangun, namun karena keterbatasan anggaran kita harus menunggu. Saat ini Disdik masih menunggu laporan dari Kepsek untuk pembongkaran Selasar yang roboh tersebut,” tukasnya.

 Sementara Kepala SDN Jakasampurna IV Ipit Puspitaningrum mengatakan, akibat robohnya selasar sekolah tersebut, pihaknya hanya memberi jalur pembatas menggunakan tali agar anak didik tidak melintasi puing selasar yang roboh tersebut.

“Saya sudah ke Dinas Pendidikan bagian sarana prasarana membuat laporan berita acara bahwa ada kejadian atap Selasar sekolah rubuh,”tukasnya.

Hal lain adalah membuat proposal kembali untuk diajukan perbaikan bangunan sekolah yang sudah kurang layak. Selanjutnya akan melakukan pemagaran dan perbaikan lapangan.

“Bangunan sekolah ini sudah membahayakan murid yang belajar, sekitar 45 persen bangunan sekolah sudah rapuh,”tukasnya.

Dia berharap segera ada perbaikan untuk sekolah tersebut. Pasalnya kondisi yang kurang layak untuk proses belajar mengajar.

“Sebenarnya pernah mengajukan proposal pada tahun 2017 dan 2018 ke UPTD, dan semenjak UPTD dirubah jadi UPP tahun 2019 hingga kini belum mengajukan lagi untuk perbaikan,”paparnya mengatakan sejak dirinya menjabat Kepala Sekolah dari tahun 2016 hingga sekarang belum pernah ada renovasi. (Nugie)