Zona Bekasi

Persoalan Isu Intoleransi di Kota Bekasi Selesai, Tak Perlu Diperpanjang

×

Persoalan Isu Intoleransi di Kota Bekasi Selesai, Tak Perlu Diperpanjang

Sebarkan artikel ini
Persoalan isu intoleransi di Kota Bekasi berakhir, pihak-pihak saling memaafkan,
Persoalan isu intoleransi di Kota Bekasi berakhir, pihak-pihak saling memaafkan,

BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi, berkomitmen menyelesaikan persoalan isu intoleransi yang terjadi ditengah masyarakat dengan menggandeng sejumlah lembaga.

Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad mengimbau agar warga Kota Bekasi dapat terus memelihara kerukunan antar umat beragama dengan salah satu caranya tidak saling terpancing dan memperpanjang persoalan yang sudah selesai.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bahwa terkait dengan persoalan mis komunikasi di Bekasi Selatan hingga viral sepekan terakhir Gani Muhamad mengatakan jika semua pihak telah menjalin komunikasi dengan baik untuk menyelesaikan persoalan isu intoleransi tersebut.

“Kami semua duduk bersama. Intinya bahwa kami semua ingin menyelesaikan permasalahan mengenai intoleransi yang menjadi isu di Kota Bekasi saat ini. Karena kami tidak ingin, tidak mau, Kota Bekasi dianggap sebagai kota yang intoleran,”ungkap Gani Muhamad melalui rilis resminya pada Jumat 27 September 2024.

Ditegaskan bahwa semua pihak bersepakat semua duduk untuk mencari jalan keluar yang paripurna yang bisa menyelesaikan semua persoalan.

Selanjutnya Gani Muhamad berharap peristiwa yang telah terjadi bisa menjadi pelajaran semua pihak dan warga Kota Bekasi untuk selalu menunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bekasi Tunjuk Ahamd Yani sebagai Plt Kadisdik

Ditegaskan persoalan telah diselesaikan dengan damai dan tidak perlu lagi diperpanjang. Diantara keduanya juga telah diselesaikan dari hati ke hati dan saling menyampaikan permohonan maaf.

“Jadi kita telah simak dan dengarkan bersama, imbauan kami setelah peristiwa ini dan kita mendengarkan apa yang disampaikan keduanya. Saya pun memohon kepada masyarakat untuk menghentikan, memviralkan, menguraikan hal-hal yang bisa berdampak yang tidak kita inginkan,”tandasnya.

Karena semua telah islah diperoleh diantara pemerintah disini. Dan biarkan warga Kota Bekasi yang menyelesaikan.

“Alhamdulillah selanjutnya kita kembali kepada tataran hidup saling menyejukkan, toleransi yang berasal kebangsaan bisa dilakukan dengan penuh kerukunan,” ucapnya.

Ketua FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan mengatakan dua solusi telah diperoleh dari hasil mediasi dan beberapa rapat lanjutan yang digelar. Sampai menjelang konferensi pers ini digelar, semua pihak termasuk pemuka lintas agama juga telah dihadirkan.

“Berkat doa kita semua dan Allah SWT masalah yang timbul disepakati bersama pertemua hari ini. Pertama, dari saudara GMIM telah menerima apa yang disepakati untuk melaksanakan selanjutnya difasilitasi Pemda di GKOI Kota Bekasi. Sedangkan tempat yang kemarin sudah tidak digunakan lagi karena bertentangan dengan peraturan,”

BACA JUGA :  Gegara Denda, Perizinan Pengelola Parkir di RSUD Bekasi Harus Dievaluasi

Kedua lanjuutnya, semua yang hadir telah merasa gembira karena, Masriwati, Pendeta Maria, dihadapan semua menyampaikan saling memaafkan dan saling hormat dalam upaya menyatukan kebangsaan di Kota Bekasi.

Mudah-mudahan persoalan ini dapat dipahami seluruh masyarakat Kota Bekasi. Masalah yang terjadi sudah selesai. Dan kiranya ada orang-orang berkepentingan kiranya bisa berhubungan dengan Pemerintah daerah atau dengan Humas sehingga lebih jelas.

“Jangan sampai memberitakan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang sudah disepakati bersama,” kata Ketua FKUB, H Abdul Manan

Diwaktu yang sama, Ibu Pendeta Maria menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas mediasi yang telah dilakukan di lokasi yang bersejarah dan dikatakan suci ini sehingga diperoleh solusi terbaik dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang telah terjadi.

BACA JUGA :  Tolak Prilaku Inteloransi di Kota Bekasi, RPMP Bakal Lapor ke Polda

“Dan pada kesempatan ini saya mohon maaf, atas peristiwa yang telah terjadi, yang booming. Pada kesempatan ini juga saya mau menyampaikan kepada semua pihak yang dijangkau dan terjangkau media, bahwa Kota Bekasi bukan kota yang intoleran,”ucap dia.

Karena itu, pada kesempatan ini sekali lagi dia mewakili Pak Jon selaku pemilik rumah dan umat yang dibina, ingin meminta maaf kepada Masriwati dan kepada semua atas peristiwa yang sudah terjadi.

Ibu Masriwati menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, Wali Kota Bekasi, Unsur Muspida, FKUB dan perwakilan pemuka umat agama di Kota Bekasi, dan Pendeta Maria sehingga persoalan dapat selesai dengan baik.

“bahwa selama ini saya bukan intoleran, selama ini sudah hidup rukun bersama-sama. Pada kesempatan ini juga saya sampaikan permohonan maaf atas yang sudah tejadi. Dan saya semuanya menyerahkan kepada Pemerintah Kota Bekasi. Dalam hal ini, PJ wali kota sebagai pimpinan kami,” ucap Ibu Masriwati.***