Scroll untuk baca artikel
Advertorial

Pesan Harmonisasi Wawali Harris Bobihoe di Hadapan Jemaat Gereja Katolik Santo Yohanes Paulus II

×

Pesan Harmonisasi Wawali Harris Bobihoe di Hadapan Jemaat Gereja Katolik Santo Yohanes Paulus II

Sebarkan artikel ini

KOTA BEKASI – Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menghadiri acara pemberkatan Gereja Katolik Santo Yohanes Paulus II di Rawalumbu, Kota Bekasi. Kehadiran Wawali dalam momentum sakral tersebut menjadi simbol kuat komitmen Pemerintah Kota Bekasi terhadap nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan keharmonisan antarumat beragama.

Dalam sambutannya, Harris Bobihoe menegaskan bahwa berdirinya rumah ibadah bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan pembangunan spiritual dan moral masyarakat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Momentum ini adalah wujud nyata semangat kebersamaan dan toleransi yang tumbuh subur di Kota Bekasi. Rumah ibadah adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sekaligus mempererat tali persaudaraan antarumat,” ujar Harris.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh umat Katolik Paroki Bekasi serta semua pihak yang berperan dalam mewujudkan berdirinya gereja tersebut dengan semangat ketulusan dan cinta kasih.

Lebih lanjut, Harris menekankan bahwa rumah ibadah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter warga yang religius, jujur, dan berintegritas nilai-nilai fundamental dalam membangun Kota Bekasi yang damai, nyaman, dan beradab.

“Tempat ibadah bukan hanya tempat berdoa, tetapi juga pusat pembentukan nilai kemanusiaan. Dari sini lahir warga yang berakhlak, saling menghormati, dan berkontribusi bagi kebaikan bersama,” tegasnya.

Menurutnya, kegiatan seperti ini mencerminkan semangat toleransi yang kuat di tengah keberagaman masyarakat Kota Bekasi. Ia menilai, semangat tersebut merupakan modal sosial penting dalam menjaga persatuan dan kedamaian di daerah yang multikultural ini.

“Kita patut bangga, karena Bekasi terus menjadi contoh kota yang menjunjung tinggi toleransi. Nilai-nilai saling menghargai dan mendukung dalam kebaikan harus terus kita rawat bersama, sebagai cermin bangsa Indonesia yang harmonis,” tutup Wawali Abdul Harris Bobihoe.

Acara pemberkatan gereja ini menjadi penanda penting bahwa kota yang maju bukan hanya dibangun oleh beton dan baja, tetapi oleh hati yang terbuka dan jiwa yang saling menghormati.***