WAWAINEWS.ID – Peristiwa peradilan jalanan hingga menewaskan seorang warga di Desa Girimulyo, Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga.
Polisi diminta mengusut tuntas provokator main hakim sendiri hingga menewaskan warga yang diduga pelaku pencurian buah alpukat di Desa Girimulyo, Marga Sekampung Lampung Timur.
Hal itu disampaikan keluarga SW (26) korban tewas terduga pencuri buah alpukat dalam aksi pengadilan jalanan di Desa Girimulyo, beberapa waktu lalu.
“Polisi diharapkan mengusut tuntas dan menangkap pelaku maupun provokator aksi yang menewaskan kakak saya,”ungkap Munawar adik kandung korban kemarin.
BACA JUGA : Maling Alpukat Warga Girimulyo Lampung Timur, Tewas Dihakimi Massa
Dikatakan bahwa kronologi peristiwa yang diketahuinya berawal saat mendapatkan kabar dari warga kalau kakaknya di massa di peladangan.
Munawar mengaku sempat menyusul ke lokasi kejadian setelah mendapatkan kabar jika kakaknya di massa. Tapi tiba di lokasi dia mengaku sudah mendapatkan kakaknya SW terkapar tak berdaya.
BACA JUGA :Polisi Mulai Tangani Peristiwa Tewaskan Maling Alpukat di Girimulyo Lampung Timur
Kondisi SW sendiri berlumuran darah dengan satu luka tusuk di bagian paha kiri dan luka bekas pukulan di tangan dan kepala
Sementara rekannya SR (35) juga dalam keadaan terkapar dengan luka memar akibat hantaman kayu dan batu.
Ketika tiba dilokasi Munawar mendapati sekitar 15 orang yang diduga mengeroyok keduanya.
BACA JUGA : Proyek Sumur Bor Tanpa Papan Informasi di Desa Girimulyo Belum Selesai
Ia mengaku hanya mengenali dua orang yang pada saat itu ada di lokasi. Sementara dengan yang lain dirinya tidak mengenal.
Munawar mengatakan hendak mengambil kakaknya yang sudah terkapar terluka dan tidak berdaya.
Namun dibentak oleh kedua warga yang ada di lokasi itu.
BACA JUGA : Ratusan Guru Honor di Lampung Timur Demo Tuntut Diangkat P3K dan Pembayaran Insentif Rp300 Ribu
“Makanya jangan macam macam didaerah saya, ini akibatnya kalo macem-macem didaerah saya ” kata kata Munawar menirukan ancaman warga tersebut.
Ia mengenali warga itu bernama Jatin.
“Akhirnya saya memaksakan diri untuk membawa kakak saya, dan saya bawa ke Puskesmas” ujarnya.