Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Puskesmas di Palembang, Warga Berobat Bayar Menggunakan Sampah

×

Puskesmas di Palembang, Warga Berobat Bayar Menggunakan Sampah

Sebarkan artikel ini

Palembang – Puskesmas 7 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan, punya cara unik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan, khususnya mengenai sampah anorganik. Mudah saja, masyarakat hanya perlu membayar biaya berobat di puskesmas dengan sampah.

Kepala Puskesmas 7 Ulu, Palembang, Rustina mengatakan, program pembayaran biaya berobat dengan sampah anorganik tersebut sudah diterapkan sejak beberapa bulan lalu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Nantinya sampah mereka akan ditimbang oleh petugas sesuai dengan biaya berobatnya. Sebanyak apapun sampahnya akan kita terima. Kalau kurang maka warga tersebut harus menambahnya, jika lebih kita kembalikan dengan uang dan tidak dengan sampah,” katanya, Selasa (30/4/2019).

BACA JUGA :  Puluhan Tahanan Narkoba Polresta Palembang Kabur

Rustina menyebut, sampah-sampah yang dikumpulkan masyarakat tersebut juga bisa ditabung di bank sampah. Nantinya saldo yang terkumpul bisa ditukarkan untuk token listrik, membayar tagihan PDAM, BPJS Kesehatan, dan lainnya.

Selain itu, saldo masyarakat yang terkumpul di bank sampah tersebut juga bisa digunakan setiap saat tergantung kebutuhan warga. Sampah-sampah yang dipilih ialah sampah anorganik agar bisa didaur ulang.

Seperti botol plastik, kardus, kaleng minuman aluminium, dan sebagainya. Untuk harga, mengikuti harga di pasaran. Seperti botol plastik bekas air mineral dihargai Rp 3 ribu per kilogram. Kaleng minuman dari aluminium sekitar Rp 8 ribu per kilogram.

“Tapi bagi masyarakat yang tidak mau repot memilah sampahnya, bisa juga langsung dicampurkan saja. Nah, harga sampah campuran ini sekitar Rp 2.500 per kilogramnya,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Jalintim Mesuji Sudah Bisa Dilintasi Kendaraan Roda Empat

Tak hanya untuk masyarakat yang berobat saja, Rustina menambahkan, pihaknya juga mengajak seluruh pedagang pasar di kawasan 7 Ulu, Palembang, untuk bekerja sama memanfaatkan sisa sampah anorganik mereka agar ikut dalam program bank sampah ini.

“Program ini dilakukan sambil jalan, sebab kami tentu tidak boleh mengenyampingkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya (ant).