Oleh: Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia
WAWAINEWS.ID – Reshuffle Kabinet Merah Putih jilid III pada Rabu (17/9/2025) memberi angin segar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah pos strategis mengalami perubahan, mulai dari penguatan lembaga hingga penambahan jabatan wakil.
Salah satu sorotan utama adalah pergantian Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Posisi ini sangat krusial karena menjadi jembatan antara visi presiden dan implementasi kebijakan di lapangan.
Penunjukan Muhammad Qodari sebagai Kepala KSP adalah langkah tepat Presiden Prabowo. Latar belakangnya sebagai peneliti dan analis politik membuat Qodari memahami secara mendalam bagaimana kebijakan publik perlu dikawal agar berdampak nyata bagi masyarakat.
Ada setidaknya tiga alasan mengapa kehadiran Qodari di KSP diyakini akan memperkuat kinerja pemerintah:
Pertama, KSP di bawah kepemimpinan Qodari tidak hanya akan menjadi lembaga pengawal program presiden, tetapi juga menjadi instrumen untuk mengidentifikasi sekaligus mengurai hambatan yang memperlambat implementasi kebijakan.
Kedua, dengan kapasitas analitisnya, Qodari akan mampu memberikan masukan praktis, objektif, dan berbasis data kepada presiden. Hal ini penting untuk memastikan setiap kebijakan tidak hanya populis, tetapi juga realistis dan berdampak jangka panjang.
Ketiga, Qodari memiliki kemampuan mengangkat gagasan menjadi wacana publik. Dengan modal ini, KSP diharapkan lebih komunikatif dan efektif dalam menyampaikan program serta kebijakan presiden kepada masyarakat luas.
Tentu masih banyak harapan lain. Namun yang jelas, Qodari memiliki bekal pengalaman dan jaringan yang cukup untuk menjadikan KSP lebih produktif, adaptif, dan responsif terhadap dinamika politik maupun kebutuhan rakyat.
Saya optimistis, Muhammad Qodari akan mampu membantu Presiden Prabowo Subianto menjalankan agenda besar pemerintah sekaligus mewujudkan janji-janji politik yang pernah disampaikan saat Pilpres 2024.***