JAKARTA – Banyak pihak mendesak agar kepolisian berani mengusut para petinggi dan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi terkait penangkapan belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait dugaan membina dan melindungi situs judi online.
Demikian disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyoroti terkait pengungkapan Polisi para pihak yang melindungi situs judi online yang menghebohkan publik Indonesia seminggu terakhir ini.
Pasalnya pengungkapan tersebut terdapat pegawai Kementerian Komdigi berinisial AK yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus seleksi pegawai Kementerian Komdigi. Namun kementerian yang saat itu dipimpin oleh Budi Arie Setiadi, meluluskan AK melalui jalur khusus (seperti informasi yang beredar di media).
“Sehingga sangat wajar kalau kepolisian harus memeriksa Budi Arie dan mendalami tentang kemungkinan aliran dana judi online kepadanya melalui anak buahnya tersebut,”tegas Fernando.
Direktur RPI ini juga berharap kesungguhan Presiden Prabowo Subianto memberantas judi online dan membuktikan tidak ada menikmati aliran dana judi online secara langsung atau tidak langsung.
“Prabowo harus berani mengeluarkan pernyataan mendukung Polri memeriksa Budi Arie Setiadi dan tidak akan melindungi siapapun yang terlibat menikmati aliran dana judi online termasuk itu kalau seandainya menimpa Budi Arie,”tandas dia.
Presiden Prabowo Subianto juga harus membuktikan dirinya bahwa buka hanya sekedar “omon-omon” dan benaran pemberani bukan pengecut.
Keinginannya menjadi “Macan Asia” dibuktikan melalui kepemimpinan yang benar-benar memiliki keberanian seperti Macan bukan hanya seperti “Bobby Kertanegara”.
Kalau seandainya terbukti Budi Arie turut menikmati dana judi online melalui anak buahnya sebaiknya Prabowo Subianto segera memecat Budi Arie dari Menteri Koperasi sebelum diumumkan statusnya oleh pihak Kepolisian.***