BOGOR — Sebanyak 120 remaja dari generasi Z dan Alpha antusias mengikuti Workshop “Mengenal Sungai Cikeas” yang diselenggarakan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) pada Minggu, 22 Juni 2025.
Bertempat di Dermaga 6, Desa Wisata Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, kegiatan ini bukan hanya tentang belajar teori tapi juga aksi nyata untuk lingkungan.
Acara yang menggandeng berbagai institusi lingkungan hidup nasional ini menjadi wadah anak-anak muda untuk lebih mengenal, memahami, bahkan menyatu dengan ekosistem sungai Cikeas.
Mulai dari ruang kelas terbuka hingga pengalaman langsung di atas perahu karet, semuanya dikemas seru, edukatif, dan penuh tantangan.
Dalam sesi workshop, para peserta yang sebagian besar merupakan siswa SMP dan SMA dari wilayah Jabodetabek diperkenalkan pada berbagai hal penting tentang sungai Cikeas: dari peta aliran sungai, karakteristik arus, hingga ekosistem yang menghuni badan air dan tepiannya.
Tak hanya itu, peserta juga mendapat pelatihan langsung mengenai cara mengukur Indeks Kualitas Air (IKA) dari Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi. Para remaja diajak untuk memahami dan mempraktikkan cara mengukur:
- pH air
- DO (Dissolved Oxygen)
- COD (Chemical Oxygen Demand)
- TSS (Total Suspended Solid)
- BOD5 (Biochemical Oxygen Demand)
- Nitrat
- Total Phospat
- Fecal Coliform
Ilmu yang biasanya hanya bisa ditemukan di bangku perkuliahan ini kini bisa langsung mereka praktikkan di alam terbuka.
Setelah sesi kelas, kegiatan dilanjutkan dengan susur sungai menggunakan perahu karet.
Bagi banyak peserta, ini menjadi pengalaman pertama mereka naik perahu menyusuri sungai, sekaligus ikut memungut sampah di sepanjang aliran sungai Cikeas.
Susur sungai tak hanya jadi sarana hiburan yang menyenangkan, tapi juga latihan fisik, pemahaman lapangan, dan penanaman tanggung jawab terhadap lingkungan.
Setiap peserta belajar bahwa menjaga sungai bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis, tetapi tanggung jawab semua orang termasuk generasi muda.
Acara ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Program FOLU Net Sink 2030, Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan
Ketua KP2C, Puarman, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan dan dukungan pemerintah dalam kegiatan ini.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada KP2C untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Ini adalah bentuk nyata keterlibatan generasi muda dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta berdiri bersama, membacakan deklarasi komitmen untuk menjaga dan melestarikan Sungai Cikeas dan lingkungan sekitarnya.
Momen ini menjadi penutup yang penuh harapan, menggambarkan semangat baru anak muda sebagai garda depan penyelamat bumi.
Acara ini tak hanya meninggalkan ilmu dan pengalaman, tapi juga menyulut semangat baru dalam diri generasi muda untuk mencintai alam sejak dini.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, Gen Z dan Gen Alpha hadir sebagai agen perubahan dimulai dari Sungai Cikeas.***