LEBAK – Ribuan pengungsi korban banjir di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih bertahan di posko pengungsian wilayah setempat. Bahkan Warga Cigobang sebelumnya menolak mengungsi sekarang ditampung di Dodiklaptur Rindam III Siliwangi.
“Saat ini jumlah pengungsi masih mencapai 5000 lebih dari berbagai lokasi di enam kecamatan yang terdampak banjir bandang awal tahun 2020,”kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, kepada Wawai News, Jumat (10/1/2020).
Jumlah pengungsi di Dodiklaptur Rindam III Siliwangi Lebak ada 700 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Mereka rata-rata berasal dari Cigobang, dari Gunung Julang, dan dari Banjar Irigasi.
Iti, juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah Kabupaten sudah mulai memperbaiki akses jalan yang rusak. Tetapi untuk ke arah Gunung Julang masih longsor sehingga warga ditarik dan diminta tetap bertahan dipengungsian karena curah hujan masih tinggi.
Dia mengatakab bahwa sudah rapat koordinasi dengan presiden terkait penanganan pasca banjir,”presiden menegaskan bahwa dalam penangan pasca banjir tidak akan akan ada hunian sementara tapi akan diberikan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu,”paparnya.
Dengan dana tersebut imbuhnya mereka yang menjadi korban bencana bisa menggunakan untuk sewa rumah atau mereka yang tinggal di rumah keluarganya tetap kami berikan uang.
“Jadi bukan hunian sementara ya. Sambil menunggu dana stimulan atau mungkin mencari relokasi tempat yang akan dibangun pemerintah pusat,”tegasnya kembali.
Menurutnya banjir bandang di wilayah Lebak terjadi di enam kecamatan dengan 46 titik banjir, terjadi pada 30 desa hingga menyebabkan 28 unit jembatan hancur baik permanen maupun jembatan gantung.
“Pemukiman di lebak dari enam kecamatan menerjang 1.410 rumah rusak, 521 unit rumah rusak parah dan 1.226 hanyut,”ucapnya untuk total kerugian masih terus dihimpun tim di lapangan. (Handi)