Scroll untuk baca artikel
Internasional

Saat Iran Serangkan Rudal ke Israel, Ternyata Netanyahu Berada Vila Mewah

×

Saat Iran Serangkan Rudal ke Israel, Ternyata Netanyahu Berada Vila Mewah

Sebarkan artikel ini
Foto: Iran melancarkan serangan rudal dan drone (REUTERS/Amir Cohen)
Foto: Iran melancarkan serangan rudal dan drone (REUTERS/Amir Cohen)

TEL AVIV – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bergerak cepat untuk membahas serangan rudal dan drone yang dilancarkan Iran pada Sabtu 13 April 2024 lalu.

Diketahui, Iran telah melancarkan serangan langsung terhadap Israel pertama kalinya, dengan menembakkan lebih dari 300 rudal dan drone.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Namun, disebutkan bahwa hampir keseluruhan serangan itu dicegat Israel dan negara lain, termasuk Amerika Serikat, Yordania, dan Inggris.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengaku akan mendukung Israel. Namun, AS tidak akan ambil bagian dalam balasan Israel ke Iran.

Netanyahu pun bergerak untuk membahasnya. Ia diketahui ketika terjadi serangan tengah berada di vila mewah, kemudian mengumpulkan anggota kabinet.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara berada di vila mewah milik pengusaha Yahudi Amerika Simon Falic saat Iran menyerang Israel.

Dalam vila mewah itu ada bunker yang bisa melindungi mereka dari serangan rudal canggih.

Dilansir Time of Israel, Senin (15/4/2024) puluhan ribu warga Israel berdemo di berbagai tempat memprotes sikap Netanyahu dalam konflik ini.

Belasan orang berdiri di dekat rumah mewah yang terjaga keamanannya di Jalan Caspi Yerusalem, milik miliarder Amerika Simon Falic, teman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tempat sang perdana menteri tinggal pada akhir pekan ini.

Dilaporkan vila itu memiliki tempat perlindungan nuklir.

“Anda adalah kepala (pemerintahan), Anda bertanggung jawab,” seru para pengunjuk rasa.

Mereka juga berkumpul di Kaisarea dan Haifa, di mana para pengunjuk rasa berbaris dengan genderang dan spanduk serta meneriakkan suara protes.

Diketahui vila tersebut, yang terletak di lingkungan Talpiot di Yerusalem, adalah properti yang sering digunakan oleh pasangan Netanyahu selama beberapa tahun terakhir, dan memiliki tempat perlindungan rudal yang canggih.

Pimpin Rapat Kabinet

Netanyahu pun bergerak untuk merespons serangan ini. Dilansir Al Jazeera dan Reuters, Senin (15/4/2024) menurut sebuah sumber Netanyahu pada pukul 14.00 waktu setempat akan mengumpulkan kembali kabinet perangnya.

Kabinet – yang terdiri dari Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Benny Gantz dan beberapa pengamat – bertemu pada Minggu (14/4) malam.

Dilaporkan bahwa tampaknya tidak ada tanggapan yang disepakati terhadap serangan Iran pada saat itu.

Warga Yerusalem Berlindung di Bunker

Penduduk Yerusalem berbondong-bondong mencari tempat berlindung saat Iran menyerang Israel. Mereka sudah menimbun air dan makanan untuk persiapan saat berada di bunker.

Melansir dari AFP, Senin (15/4/2024) ledakan terjadi di seluruh kota saat Iran menyerang Israel pada Sabtu (13/4).

Ledakan membuat langit menjadi merah, sementara penduduk menimbun air dan mencari perlindungan di bunker.

“Seperti yang Anda lihat, tempat itu kosong, semua orang berlarian pulang,” kata Eliyahu Barakat, seorang pemilik toko kelontong berusia 49 tahun di lingkungan Mamilla, Yerusalem.

Barakat mengatakan banyak orang mengunjungi tokonya untuk membeli perbekalan, “air, makanan, semuanya.”

“Biasanya jam satu kami tutup, tapi tetap buka,” imbuhnya.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan Iran telah meluncurkan lebih dari 100 drone penyerang ke arah Israel dan mengatakan lebih banyak lagi yang akan menyusul.

Juru bicara militer Daniel Hagari memperingatkan masyarakat agar bersiap mencari perlindungan.

“Saya ingatkan Anda, dari mana pun ancaman diluncurkan, ketika alarm berbunyi Anda harus masuk ke tempat penampungan dan menunggu di sana setidaknya 10 menit,” kata Hagari.

Michael Uzan, seorang dokter gigi berusia 52 tahun, mengatakan keluarganya berkumpul di rumah mertuanya untuk berkumpul.

Mereka mengikuti instruksi pemerintah, membeli makanan yang tidak mudah rusak dan siap menuju ke bunker gedung apartemen.***