BEKAS – Bidang Hukum dan Advokasi DPC Organda kota Bekasi, RM.Purwadi A.Saputra, SH, MH, mengungkapkan keprihatinannya atas upaya segelintir pihak yang ambisi terus mengobok-obok kepengurusan sah dibawah kepemimpinan Ahmad Juaini.
“Sebaiknya para Dewan Penasehat DPC Organda Kota Bekasi memberikan masukan yang positif terhadap para pengurus, agar situasi DPC Organda kota Bekasi tidak semerawut seperti ini,”Kata Purwadi, menanggapi berita tentang adanya Rapat Pleno DPC Organda kota Bekasi, Senin (8/11/2021).
Dia menyayangkan klaim segelintir pihak tersebut, karena sebagai Pengurus DPC Organda kota Bekasi, di bidang hukum dan advokasi DPC Organda, merasa tak dilibatkan ataupun dihubungi untuk mengikuti atau menghadiri rapat yang katanya rapat pleno tersebut. Dia pun mengaku kasihan ke segelintir pihak yang terus merongrong kepengurusan Organda.
Menurutnya dengan berbagai cara telah dijelaskan mekanisme organisasi ada aturan mainnya sendiri, sehingga apapun keputusan itu tentu tidak sah jika tidak melalui aturan. Ia mencontohkan seperti katanya hasil pleno mengeluarkan agenda Munaslub. Purwadi menyatakan sebagai keputusan yang terlalu prematur dan tergesa-gesa tanpa ada landasan yang jelas.
“Yang hadir itu hanya segelintir orang, sekarang pengurus dan KKU masih mendukung Amat Juaini sebagai ketua. Artinya keinginan Munaslub itu hanya kehendak segelintir orang seperti Pak Hotman yang ambisi,”tegasnya.
Apalagi, lanjutnya DPD Organda Jabar telah resmi menyatakan bahwa rapat pleno itu tidak sah. Karena untuk Pleno Organda Jabar menegaskan harus diundang oleh ketua yang sah dalam hal ini Amat Juaini tentunya.
“Ini kan unik, Pak Hotman katanya mau gelar Muscab, ketika menjabat Ketua saja tak mampu. Begitupun laporan 5 tahunnya pun tak ada, ini kenapa?,”pungkas Purwadi.