Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Warga RW 05 Bantargebang Sepakati Dana Hibah Rp100 Juta Fokus Penguatan Bank Sampah

×

Warga RW 05 Bantargebang Sepakati Dana Hibah Rp100 Juta Fokus Penguatan Bank Sampah

Sebarkan artikel ini
RW 05 Bantargebang, akhirnya menyepakati dana hibah Rp100 juta fokus penguatan Bank Sampah- foto doc ist

KOTA BEKASI – Program Dana hibah Rp100 juta dari Pemkot Bekasi disambut disambut antusias oleh para pengurus lingkungan. Sejumlah RW di Kota Bekasi telah menyiapkan rencana penggunaan dana tersebut untuk berbagai kepentingan warga di lingkungannya salah satu yakni penguatan bank sampah.

Hal itu seperti di RW 05 Kelurahan Bantargebang, yang langsung menggelar musyawarah super serius tapi santai demi menentukan ke mana aliran dana hibah itu akan bermuara.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Hasilnya bukan buat cat gapura atau beli tenda kondangan baru tapi buat penguatan Bank Sampah. Ya, akhirnya ada yang memilih investasi ke “sampah”, bukan ke janji politik.

Musyawarah berlangsung Kamis, 9 Oktober 2025, dipimpin langsung oleh Ketua RW 05 Jamaluddin, sosok yang kini makin mirip menteri keuangan skala mikro. Undangan rapat disebar lewat grup WhatsApp media yang lebih cepat dari surat edaran pemerintah, dan lebih efektif dari toa masjid.

BACA JUGA :  Wildan Desak Audit Terbuka Skandal “Raker Rasa Rekreasi” Kepala Sekolah Bekasi

Yang hadir? Lengkap seperti sidang kabinet:

  • Para Ketua RT, tentu saja sang operator lapangan.
  • Tokoh masyarakat Asep Kholil Apandi, penasihat tak resmi tapi selalu hadir di tiap rapat.
  • Ustaz Lukmanul Hakim, S.Pdi, yang memastikan dana hibah tak “nyasar ke arah maksiat”.
  • Tokoh pemuda Asep Syamsdin, motor semangat muda (walau motornya belum lunas).
  • Dan tentu saja, para ibu kader Posyandu, benteng moral dan dapur gosip lingkungan.

Dalam sambutannya, Ketua RW Jamaluddin tampil dengan gaya pejabat menengah tapi niat tinggi. “Alhamdulillah, kita bisa bermusyawarah untuk mufakat. Dana ini harus transparan, jangan sampai ada yang transparan cuma di laporan,” ujarnya sambil menatap amplop kosong dengan makna mendalam.

BACA JUGA :  Karnaval Kebangsaan Meriahkan HUT ke-80 RI di Pasar Jamblang Bekasi

Setelah debat ringan dan diskusi beraroma kopi sachet, muncullah kesepakatan bahwa Dana hibah Rp100 juta difokuskan untuk penguatan Bank Sampah RW 05.

Langkah ini dianggap strategis karena selain bikin lingkungan bersih, juga membuka peluang bisnis baru jual plastik, dapat duit, dan (siapa tahu) dapat pujian dari wali kota.

“Penguatan Bank Sampah diharapkan bisa meningkatkan kesadaran warga, sambil sedikit meningkatkan penghasilan dari limbah. Jadi kalau sampah bisa berharga, kenapa janji kampanye tidak?” celetuk salah satu tokoh warga, disambut tawa setuju.

Namun tentu, dana itu tidak akan habis di tumpukan botol bekas. Sebagian juga akan dialokasikan untuk kegiatan warga lainnya yang belum dijelaskan, tapi pasti “bermanfaat”, seperti lomba kebersihan antar-RT atau perbaikan kursi pos ronda yang setia menopang obrolan malam.

BACA JUGA :  Mudik Lebaran, Tri Adhianto Pastikan Takaran Mesin Dispenser PUBBM di Dua SPBU Kota Bekasi

Kesimpulannya, RW 05 Bantargebang kini resmi punya visi bersih, transparan, dan berdaya guna, sekaligus membuktikan bahwa bukan hanya di kantor wali kota yang bisa rapat serius membahas uang rakyat. Bedanya, di RW 05, tidak ada lobi politik hanya lobi rumah warga yang sempit tapi penuh niat baik.

Warga pun pulang dari musyawarah dengan rasa puas dan secangkir optimisme,
Sampah boleh menumpuk, tapi kesadaran mereka naik level dari buang sampah sembarangan menjadi menabung sampah berfaedah.

Dan kalau nanti lingkungan makin bersih, mungkin slogan RW 05 bisa diubah jadi “Dari Sampah Jadi Berkah, Asal Jangan Dari Dana Jadi Masalah.”***