Lampung

Sehari, Dua Kasus Bunuh Diri Terjadi di Lampung Timur, Ini Penyebabnya!

×

Sehari, Dua Kasus Bunuh Diri Terjadi di Lampung Timur, Ini Penyebabnya!

Sebarkan artikel ini
ilustrasi

LAMPUNG TIMUR – Aksi nekat bunuh diri sehari terjadi dua sekaligus di wilayah Bumei Tuah Bepadan, Selasa 23 Juli 2024.

Sehari, dua warga Lampung Timur mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri terjadi di wilayah Sekampung Udik dan Sukadana.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pertama terjadi di perladangan Dusun 3, desa Rantau Jaya Udik I, kecamatan Sukadana, Lampung Timur. Warga digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria tergantung di pohon Sengon.

Jasad pria yang diketahui bernama Eko Prasetyo (34) merupakan warga desa Rantau Udik ditemukan pertamakali oleh warga yang akan bekerja di perladangan Singkong.

BACA JUGA :  Sosialisasi Pemilih Pemula di SMKN 1 Kobar Bertepatan Pelaksanaan Ujian, Kenapa?

Warga mengatakan bahwa belakangan ini Eko selalu terlihat murung pasca di tinggal isterinya menikah lagi.

Satu lagi aksi bunuh diri terjadi di Desa Gunung Agung, Sekampung Udik korban diketahui bernama Jumiati (42) yang nekat gantung diri dirumahnya, diduga karena depresi terlilit hutang, dan bingung untuk melunasinya.

Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar, didampingi Kapolsek Sukadana Kompol Zulkarnaen, dan Kapolsek Sekampung Udik AKP Rihamuddin, pada Selasa (23/7), menjelaskan bahwa identitas korban adalah Eko Prasetyo (34) warga Kecamatan Sukadana, dan Jumiati (42) warga Kecamatan Sekampung Udik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Pihak Kepolisian, korban Eko Prasetyo diduga depresi akibat persoalan keluarga, karena bercerai dengan istrinya, yang saat ini sudah menikah lagi.

BACA JUGA :  Soal Bendungan Milik PUPR di Perbatasan Candipuro-Jabung, Pemerintah Kalah dengan Preman

“Korban Eko Prasetyo telah bercerai sejak 1 tahun lalu, dan memiliki 1 orang anak, dan saat mengetahui istrinya menikah lagi, yang bersangkutan diduga depresi, sehingga nekat mengakhiri hidupnya, dengan cara gantung diri, pada sebatang pohon diareal perladangan, pada Selasa (23/7),” terang Kapolsek Sukadana.

Sementara menurut Kapolsek Sekampung Udik AKP Rihamuddin, Korban Jumiati nekat gantung diri dirumahnya, karena diduga depresi karena terlilit hutang, dan bingung untuk melunasinya.

Korban Jumiati ditemukan oleh kerabatnya dalam keadaan sudah gantung diri, didalam rumah, pada Selasa (23/7).

“Kerabat yang mengetahui korban gantung diri, sempat memberikan pertolongan dengan membawanya ke balai pengobatan terdekat, tetapi nyawa korban tidak dapat diselamatkan,” ujar Kapolsek Sekampung Udik.

BACA JUGA :  Pemilik Lapak Singkong Ilegal di Lahan Register 38 Intimidasi Jurnalis

Atas permohonan pihak keluarga, jenazah para korban, tidak perlu dilakukan proses otopsi, karena akan segera dikebumikan, ditempat pemakaman umum di Desa masing-masing. ***