LAMPUNG – Waspada, ditengah Pandemi Covid-19, kasus demam berdarah Dengue (DBD) di Lampung sepanjang 2021 mulai tinggi. Hingga Juni Dinas Kesehatan Lampung mencatat 492 kasus
“Kasus DBD di Lampung terus meningkat dari bulan ke bulan. Untuk itu masyarakat diminta waspada dan harus terus memahami bahayanya DBD juga bagaimana menangkalnya,” kata Reihana, kepala dinas kesehatan Lampung dilansir dari Lampung post, Rabu, (16/6/2021).
Dikatakan Dinkes telah melakukan pendataan dengan perinciannya yaitu data Kasus DBD sepanjang 2021 di Bandar Lampung pada Januari sebanyak 15 orang, Februari 29 orang, Maret 41 orang, dan April 58 orang.
“Bandar Lampung termasuk daerah dengan kasus DBD tertinggi di Lampung sepanjang 2021 dengan total kasus 143 kasus DBD,” ujarnya.
Untuk Kabupaten Pringsewu kasus DBD di bulan Januari diderita 20 orang, Februari 22 orang, Maret 19 orang, dan April 9 orang. Kabupaten Lampung Selatan pada Januari 20 orang, Februari 20 orang dan meninggal 1 orang, Maret 17 orang, serta April 13 orang.
Untuk Tulangbawang Barat kasus penderita pada Januari 14 orang, Februari 28 orang, Maret 13 orang, dan April 14 orang. Kabupaten Pesawaran pada Januari sebanyak 12 orang, Februari 5 orang, Maret 13 oramg dan April 11 orang.
Kemudian, Lampung Tengah pada Januari sebanyak 11 penderita DBD, Februari 11 orang, Maret 2 orang, dan April 5 orang. Pesisir Barat pada Januari 2021 sebanyak 3 orang terjangkit DBD dan Februari 11 orang. Untuk Lampung Timur pada Januari sebanyak 2 orang, Februari 2 orang, Maret 9 orang, dan April 1 orang.
Tanggamus pada Januari penderita DBD sebanyak 1 orang, Maret sebanyak 8 orang, dan April 3 orang. Kota Metro pada Januari sebanyak 2 orang, Februari 7 orang, Maret 1 orang dan April 1 orang.
Tulangbawang pada Januari hingga April sebanyak 9 kasus penderita DBD, Kabupaten Mesuji dari Januari hingga April sebanyak 4 kasus DBD, Lampung Utara dari Januari hingga April sebanyak 3 kasus DBD, Lampung Barat dari Januri hingga April 2021 sebanyak 2 kasus DBD, dan Waykanan dari Januari hingga April sebanyak 2 kasus DBD.
“Total pada Januari sebanyak 107 kasus DBD, Februari 143 kasus, dan 1 kasus meninggal serta pada Maret sebanyak 126 dan April 116 dengan total 492 orang,” paparnya.
Melalui Surat Edaran tentang kewaspadaan DBD dari Dinkes Provinsi keseluruh Kab/Kota, pihaknya melakukan langkah diantaranya pendistribusian logistik dari Provinsi ke Kabupaten dan Kota (insektisida, larvasida), penyebaran informasi melalui berbagai media (talk show, press release, leaflet, baliho), surat edaran bupati/wali kota ke seluruh camat dan OPD, serta Puskesmas.
“Selain itu juga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu Menguras, Menutup, Memantau dan Menimbun (3M Plus), penyelidikan Epidemiologi (PE), Fogging Fokus hingga Gerakan serentak (Gertak) PSN setiap Jumat di seluruh kelurahan, kantor, sekolah, dan lain-lain,” katanya.