BEKASI – Seorang karyawan perusahaan elektronik di wilayah Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, terjepit lift barang hingga tewas setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan.
Informasi tersebut dihimpun dari warga setempat yang rumahnya berdekatan dengan Gudang MJ inisial dari perusahaan elektronik di wilayah Bintara yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
“Kemaren siang rame tuh bang, ada karyawan (MJ-red) meninggal kepalanya pecah kejepit lift,” ungkap warga Bintara, kepada media ini, Kamis (13/6/2024).
Owner MJ, Agus Susanto saat dikonfirmasi media terkait peristiwa itu mengakui adanya kejadian tersebut dengan menyebutkan karyawan lalai dalam bekerja.
Menurutnya, ketika lift barang turun dari lantai 3 dan sedang proses turun, seketika karyawan itu loncat ke dalam lift dengan tujuan ingin ikut turun menggunakan lift tersebut.
Namun pergerakan karyawan itu diduga terlambat dan terjepit di lift.
Agus pun mengakui telah menjalankan kerohiman berupa pemberian santunan serta berdamai dengan keluarga korban yang disaksikan Polsek Bekasi Kota.
“Kita sudah ke rumah duka di subang, dan kita juga sudah berikan santunan dengan memberikan pengertian bahwa ini musibah,” ungkap Agus kepada media ini, di Depan Gudang MJ, Jalan Raya Bintara, Kota Bekasi.
Kejadian karyawan tewas terjepit lift barang itu, terjadi pada Rabu 12 Juni 2024 sekitar pukul 12.40 WIB. Setelah kejadian itu, gudang melakukan penutupan pada pukul 17.00 WIB usai melayani pesanan online, melalui ojek online.
Sesuai kroscek awak media perdamaian yang dilakukan di Polsek Bekasi Kota dengan ditandatangani oleh atas nama Siti Waidah asal Subang yang mengaku sebagai Bibi dari karyawan yang meninggal dunia.
Tempat berbeda, Kapolsek Bekasi Kota, Kompol David Richardo selaras membenarkan kejadian itu. Pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
“Kejadian itu benar adanya, saat ini masih proses penyelidikan. Keluarga korban juga sudah membuat pernyataan damai dengan pihak pengusaha (MJ),”ungkap David.
Lalainya kinerja karyawan menjadi penilaian sejumlah pihak dalam kejadian ini. Proses masih berlanjut dan mataempat.com terus mencari kebenarannya.***