KOTA BEKASI – Aturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melarang penjualan LPG subsidi atau LPG melon lewat pengecer, menciptakan antrean panjang para emak di mana-mana.
Antrean panjang yang dipicu aturan Menteri Bahlil itu pun, dikabarkan telah menimbulkan korban jiwa di wilayah Tangerang, ada satu emak-emak meninggal karena tak kuat ikut antre.
Kebijakan itu pun dikeluhkan warga terkait langka atau sulit ditemukan gas LPG 3 Kg semakin meluas. Sejumlah daerah mengeluhkan hal yang sama, termasuk warga Kota Bekasi.
Diketahui, Pemerintah menghentikan penjualan liquefied petroleum gas atau elpiji 3 Kg untuk pengecer. Kini hanya bisa membeli gas melon itu di pangkalan resmi Pertamina.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah adanya permainan harga.
Hal senada dikatakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, kebijakan ini bertujuan untuk merapikan subsidi agar lebih tepat sasaran. Sebagaimana dikutip Wawai News Prasetyo berharap subsidi ini diterima oleh yang berhak, bukan untuk menyulitkan.
Kelangkaan Gas melon 3 kg semakin meluas dan masyarakat merasa minimnya informasi yang disampaikan oleh pemerintah setempat.
Agen Resmi Pertamina Gas LPG 3 Kg
Seperti diketahui, bahwa Gas LPG 3 Kg merupakan tabung gas bersubsidi yang sudah ditentukan bisa melakukan pembelian di pangkalan atau agen resmi Pertamina.
Klik dan copy situs ini dan tempel di google crome untuk mengetahui pangkalan resmi terdekat dengan rumah kita
https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg
Diketahui Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas perdagangan Perindustrian (Disdagprin) berjanji akan menjaga peredaran gas 3 Kilogram.***