Scroll untuk baca artikel
Lampung

Sidak Pemanfaatan Dana Kelurahan, Wali Kota Bandarlampung Murka

×

Sidak Pemanfaatan Dana Kelurahan, Wali Kota Bandarlampung Murka

Sebarkan artikel ini

wawainews.ID, Bandarlampung – Tidak maksimalnya pemanfaatan dana kelurahan tahap pertama di beberapa kelurahan wilayah Kota Bandar Lampung membuat sang Wali Kota, Herman H.N. murka. Hal tersebut saat orang nomor satu di Kota Tapis Berseri mengetahui beberapa bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Dalam sidak tersebut ditemukan beberapa pembangunan jalan di wilayah kelurahan belum memenuhi keinginan masyarakat. Bahkan dia menemukan ada jalan buntu yang dipaving blok hingga dinilainya tidak memberi dampak pada lingkungan

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sidak dilakukan di tiga kelurahan, yaitu Kupang Teba, Kecamatan Telukbetung Utara (TbU) terkait pembuatan paving block. Lalu Kelurahan Bumi Waras terkait pembuatan gorong-gorong dan Sukaraja Kecamatan Bumi Waras yang juga melakukan pembuatan paving block.

BACA JUGA :  Wartawan Dibacok OTK di Pesawaran, Gegara Konfirmasi Pengolahan Emas Ilegal di Way Ratai

Saat meninjau Kelurahan Kupang Teba, Herman H.N. sempat marah kepada lurah setempat. Pasalnya, realisasi lokasi pembuatan paving block tidak sesuai peruntukannya lantaran hanya diperuntukan untuk orang tertentu.

“ Kenapa bangun paving block di gang buntu yang tidak dilalui masyarakat umum, hanya untuk segelintir orang saja. Mestinya yang dibangun ini di gang yang banyak dilalui, itu peruntukan Dana Kelurahan yang dikeluarkan Pak Presiden,” ujarnya saat menegur kepada Lurah Kupang Teba, Kamis (11/4/2019)

Tak sampai disitu, ia kian murka saat melihat jalan utama di Gang Nangka, Kupang Teba, sebagai jalan utama yang dilalui masyarakat malah tidak masuk rencana realisasi dana kelurahan. Padahal kondisinya bolong-bolong.

BACA JUGA :  Tanggalkan Jas Merah, Herman HN Resmi Nakhodai NasDem Lampung

Herman meminta warga untuk gotong royong membenahi jalan rusak yang tak masuk perencanaan perbaikan oleh kelurahan. “Nanti pakai uang saya, cukup tidak 10 shak semen, nanti lurah ajak warganya untuk gotong-royong biar mulus,” ucapnya. (Nal)