WAWAINEWS.ID – Jika di Lampung Timur, ada situs megalitik Taman Purbakala yang dikenal dengan batu Yoni, atau popolernya Batu Mayat di situs arkeologi Taman Purbakala Pugung Raharjo, ternyata ada kemiripan dengan Situs Batu Bedil di Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus.
Kekinian Batu Bedil telah bersiap untuk masuk menjadi Cagar Budaya skala nasional dan telah di kunjungi pihak Badan Pelestarian Kebudayaan wilayah VII Bengkulu dan telah didatangi para arkeolog untuk meneliti budaya tersiratnya.
Situs Batu Bedil Tanggamus bersama situs lainnya di Lampung seperti Situs Batu Berak Lampung Barat, Situs Palas Pasemah Lampung Selatan sudah dalam Sidang Kajian Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional bersama Tim Ahli Cagar Budaya Nasional di Jakarta.
BACA JUGA : Sejarah Keratuan Pugung, Melinting dan Ratu Darah Putih
Namun kali ini kita menyajikan tulisan untuk Situs megalitik dan prasasti Sriwijaya pada Batu Bedil cukup menarik banyak menyimpan sejarah masa silam. Pasal pada situs Batu Bedil tidak hanya ditemukan benda-benda Megalitik, tetapi juga prasasti dari periode Kerajaan Sriwijaya.
Situs Batu Bedil memiliki luas 100 x 500 meter, di mana terdapat benda-benda peninggalan zaman Megalitikum dan Prasasti Batu Bedil.
BACA JUGA : Gua Landak Jejak Pemukiman Penduduk Purbakala Lampung di Tanggamus
Diketahui bahwa keberadaan benda Megalitik di situs ini terdiri dari batu-batu tegak (menhir), lumpang batu, dolmen, dan batu bergores. Bentuk dan jenisnya sekilas mirip seperti Batu Mayat di Taman Purbakala Pugung Raharjo, Sekampung Udik, Lampung Timur.
Di Situs Batu Bedil terdapat 14 menhir yang membentuk formasi segi empat. Menhir-menhir tersebut merupakan batu alam yang tidak menunjukkan adanya pengerjaan tangan manusia.
Melansir laman Kemdikbud, penamaan Batu Bedil berasal dari menhir berukuran besar dan tinggi di situs ini. Menhir setinggi 2,2 meter dengan lebar 1,09 meter tersebut dinamai Batu Bedil karena dulunya sering terdengar suara letusan.
BACA JUGA : Taman Purbakala, Situs Budaya di Lampung Timur
Di sebelah timur barisan menhir, terdapat Prasasti Batu Bedil yang berasal dari periode Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Batu Bedil terbuat dari batu berukuran panjang 185 sentimeter, lebar 72 sentimeter, dan tebal 55 sentimeter.
Pada prasasti ini terpahat 10 baris tulisan dalam satu bingkai, yang saat ini kondisinya sudah aus dan sulit untuk dibaca.
BACA JUGA : Mengetahui Sejarah Karesidenan Lampung Sebelum 1964
Berdasarkan bentuk tulisannya, para peneliti memperkirakan Prasasti Batu Bedil dibuat pada akhir abad ke-9 atau awal abad ke-10.













