TULANGBAWANG – Pengeroyokan dan penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) menimpa ZM Sobirin, warga Tanjung Aji, Kecamatan Melinting, Lampung Timur sekira pukul 17:30 Wib, pada Rabu (24/02/2021).
Sobirin merupakan supir dari Sandi Yudha yang diketahui sebagai Sekretaris PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur. Ia pun nyaris jadi korban pemukulan OTK tersebut setelah dari kamar mandi.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Lintas Timur Sumatera, tidak jauh dari SPBU /Pom Bensin Alim, Kampung Penawar, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Akibat pengoyokan itu, korban mengalami luka memar di wajah, baju robek dan handpon rusak karena dibanting pelaku.
ZM Sobirin langsung telah melaporkan penganiayaan atas dirinya ke Mapolsek Banjar Agung, pada malam harinya. Dalam laporannya korban menceritakan kronologis hingga OTK melakukan pengeyokan atas dirinya dengan menyebut peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba.
“Saat itu saya sedang menerima telpon dari isteri. Tidak diduga ada seseorang tak dikenal menghampiri kemudian merebut hanpond tanpa tanya apapun dan langsung membantingnya. OTK itu menuduh saya sedang merekam kejadian di sekitar lokasi kejadian.”ungkap Sobirin, mengaku bahwa mereka menuduhnya merekam kejadian ramai-ramai yang terjadi didepannya.
Sobirin mengaku bahwa ia tidak hanya dirampas handpon, pelaku juga menganiya dan memaksanya asuk ke salah satu mobil. Didalam mobil itu Sobirin mengaku dipukuli bagian kepala belakang serta diancam menggunakan sejata tajam jenis badik.
“Karena saya takut cukup diam dan pasrah. Pelaku menggunakan tiga mobil dan berjumlah ada 7 orang,” terang Sobirin
Maryadi, merupakan saksi di lokasi membenarkan, bahwa telah terjadi pengoroyokan. Ia juga bersaksi bahwa tidak ada perekaman dilakukan Sobirin, karena ia benar sedang menerima telpon dari isterinya. Diakuinya bahwa beberapa meter dari dirinya ada kejadian keributan sekelompok orang..
“Memang di depan kami ada sekelompok orang sedang ribut dengan pengendara lain. Saya menduga pelaku penganiayaan tersebut, merupakan debcolector yang berusaha menarik mobil konsumen. Hanya saja caranya seperti preman. Mereka dipinggir jalan ribut-ribut sambil teriak dan menjadi tontonan orang banyak. Namun tidak ada yang berani melerai. Bahkan sekelompok orang tersebut, juga mengaku wartawan dan menyebutkan salah satu lembaga organisasi wartawan,” jelas Maryadi.
Pernyataan tersebut, dibenarkan oleh Sandi Yudha Sekretaris DPC PDI Perjuangan Lampung Timur dengan mengatakan bahwa korban pemukulan merupakan sopirnya yang sedang istirahat saat dalam perjalanan.
“Saat kejadian saya berada di kamar mandi begitu ada suara teriakan, saya langsung keluar melihat kejadian. Tidak taunya sopir saya dikeroyok sekelompok orang. Begitu saya mendekat menuju mobil dan mereka mengaku bahwa rombongan wartawan. Saya juga menyampaikan kepada mereka bertanya wartawan darimana dan media apa. Mereka tidak menjawab dan langsung pergi,” jelas Yudha.
Peristiwa tersebut, lanjut Yudha, sudah di laporkan ke Mapolsek Banjar Agung untuk ditindaklanjuti. “Saya meminta jajaran Polsek Banjar Agung untuk menangkap para pelaku agar jelas persoalannya. Apalagi mereka mengaku wartawan dan menyebutkan lembaga organisasi wartawan tertentu,” jelasnya.
Yudha menambahkan bahwa perlakuan mereka tidak mencerminkan seorang jurnalis, tapi lebih kepada Preman jalanan. Kalau mereka wartawan tidak mungkin seperti itu, ia menduga mereka adalah debcolector kendaraan.
“Saya juga meminta kepada salah satu Ketua Lembaga Wartawan di Propinsi Lampung untuk bertindak tegas jika ada oknum wartawan menjual lembaga wartawan sebagai tameng untuk menakuti atau menjadi modus tertentu,” pungkas Yudha