Scroll untuk baca artikel
Info Wawai

Tanda-Tanda Ajal Menurut Imam Al-Ghazali: Isyarat Halus Menuju Kepulangan

×

Tanda-Tanda Ajal Menurut Imam Al-Ghazali: Isyarat Halus Menuju Kepulangan

Sebarkan artikel ini
foto ilustrasi

WAWAINEWS-ID – Kematian adalah takdir paling pasti dalam hidup, namun sekaligus paling tak terduga. Ia tidak memandang usia, jabatan, atau status sosial. Setiap jiwa, cepat atau lambat, akan melewati gerbang sunyi bernama ajal.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Anbiya ayat 34:

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ أَفَإِيْن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُوْنَ (٣٤)

“Kami tidak menjadikan keabadian bagi seorang manusia pun sebelum engkau (Muhammad). Maka, jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?”

Kematian adalah keniscayaan, tapi kasih sayang Allah memberi ruang bagi hamba-Nya untuk bersiap.

Ulama besar Imam Al-Ghazali tokoh sufi dan intelektual Islam ternama pernah menguraikan bahwa dalam banyak kasus, menjelang kematian seseorang bisa saja diberikan isyarat halus.

Isyarat ini bukan untuk ditakuti, tapi sebagai wake-up call spiritual: tanda bahwa perjalanan dunia segera berakhir, dan kampung akhirat menanti.

Berikut adalah tanda-tanda mendekatnya ajal menurut Imam Al-Ghazali, disarikan dari pemikiran beliau dan literatur seperti Kematian dalam Al-Qur’an: Perspektif Ibn Kathir oleh Abdul Basit serta Misteri Kehidupan Alam Barzakh karya Ipnu Rinto Nugroho.

BACA JUGA :  Fitur Baru WhatsApp Anti Screenshot, Jaga Kerahasiaan Anda
  1. Menggigil Setelah Ashar (±100 Hari Sebelum Wafat)
    Tubuh seseorang bisa mulai merespon secara halus menjelang kematian. Sekitar seratus hari sebelum ajal, tubuh akan menggigil hebat setiap sore setelah Ashar, seperti ada hawa aneh yang menyelimuti. Namun, mereka yang terlalu larut dalam urusan dunia dan lalai terhadap akhirat biasanya tak merasakannya.
  2. Pusar Mulai Berdenyut (±40 Hari Sebelum Wafat)
    Denutan di sekitar pusar setiap sore menjadi pertanda bahwa catatan amal seseorang sudah diangkat, dan namanya telah diturunkan dari Lauhul Mahfuz. Malaikat Maut pun mulai mempersiapkan kunjungannya, tak lagi sebagai bayangan, melainkan dalam wujud nyata.
  3. Nafsu Makan Meningkat Tak Lazim (±7 Hari Sebelum Wafat)
    Orang sakit parah yang mendadak merasa segar dan bernafsu makan patut disadari sebagai isyarat. Banyak kasus mencatat bahwa peningkatan energi mendadak ini hanyalah bentuk “kelegaan terakhir” sebelum ruh diambil.
  4. Dahi Berdenyut Kencang (±3 Hari Sebelum Wafat)
    Saat denyutan terasa jelas di dahi tengah, para ulama menganjurkan untuk segera memperbanyak taubat dan bahkan berpuasa. Sebab, waktu sudah sangat sempit dan segala bentuk kebersihan jiwa dan raga akan membantu proses husnul khatimah.
  5. Ubun-Ubun Berdetak Kuat (±1 Hari Sebelum Wafat)
    Detakan kuat di ubun-ubun seringkali menandai bahwa seseorang tidak akan menyentuh waktu Ashar esok hari. Ini waktu paling tepat untuk berkumpul bersama keluarga, meminta maaf, dan menyerahkan diri secara total kepada Allah.
  6. Nyeri di Dada dan Perut Atas
    Saat waktu semakin dekat, nyeri khas akan terasa dari dada hingga perut bagian atas. Rasa ini kadang dianggap gejala biasa, namun bagi yang peka, ini adalah panggilan lembut dari Sang Pemilik Hidup.
  7. Mata Sayu dan Hidung Menurun
    Wajah orang yang akan wafat tampak berubah: mata menjadi kosong, sinar menghilang, dan tulang hidung perlahan menjorok ke dalam. Ini tanda tubuh mulai bersiap meninggalkan dunia.
  8. Telinga Mengecil dan Kaki Kaku
    Telinga mulai tampak melayu, menyusut ke dalam. Pada saat bersamaan, kaki mulai sulit digerakkan dan tampak condong ke depan tanda ruh bersiap ditarik dari ujung kaki naik ke atas.
  9. Hawa Sejuk Misterius
    Yang paling mistis namun nyata dirasakan adalah hawa sejuk yang perlahan merayap dari perut, turun ke pinggul, lalu naik ke dada dan jakun. Hawa ini kadang juga dirasakan oleh orang terdekat yang tengah menjaga, sebagai sinyal terakhir dari tubuh yang hendak meninggalkan dunia.
BACA JUGA :  Ingat Hindari 5 Kesalahan Ini Momen Silaturahmi di IdulFitri

Refleksi: Kematian Bukan Akhir, Tapi Awal dari Kepulangan
Tanda-tanda di atas bukanlah ramalan, tapi refleksi spiritual. Tak semua orang akan merasakannya, dan tak semua tanda muncul secara berurutan. Yang jelas, kematian bukan perkara “nanti”, tapi soal kesiapan sekarang.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang cerdas adalah yang mampu menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (HR. Tirmidzi)

Mari kita jadikan hidup bukan sekadar rutinitas duniawi, tapi ladang untuk menanam amal sebelum dipanggil pulang. Karena ketika detak terakhir tiba, hanya satu hal yang berarti: bagaimana kita kembali.

Wallahu a’lam bish shawab.***