“Bagas itu statusnya sebagai pemborong tenaga kerja dengan PT Rindang 31,”tegasnya.
Dikonfirmasi apakah perusahaan lepas tangan Syaiful hanya mengaku bahwa pekerjaan sudah diukur bareng dan sudah dibayar. Dia pun mengaku bukan orang perusahaan Rindang 31, tapi hanya pekerja biasa.
BACA JUGA: Pekerjaan Talud di Desa Asahan Selesai, Mandor Menghilang Diduga Bawa Kabur Uang Pekerja
Sementara salah seorang mengaku ikut Syaiful mengatakan bahwa proyek Talud di Desa Asahan itu milik Jawawi keluarganya Pak Syaiful. Dia pun menegaskan bahwa upah tukang telah diberikan Jawawi melalui Bagas.
“Sebenarnya setelah ada berita tukang belum dibayar Pak Jawawi marah ke saya. Karena kok ga bisa mengawal Bagas selaku mandor,”papar Yudi.
BACA JUGA: Pekerjaan Talud di Pekon Sinar Saudara Timpa Pembangunan Sebelumnya, Aneh!
Diakuinya berdasarkan pesan yang masuk ke dirinya bahwa masih banyak pekerja proyek Talud itu belum dibayar. Bahkan dua hari setelah Bagas menghilang para pekerja sebenarnya sudah ke rumah Syaiful mempertanyakan upahnya.
“Saat itu ada istrinya Bagas yang mengakui siap bertanggungjawab demi nama baik keluarga. Tapi, batal meski sudah ada perjanjian diatas materai,”jelas Yudi. (*)