wawainews.ID, Tanjungpinang — Puluhan warga Provinsi Kepri, mengatasnamakan Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) mendatangi kantor DPRD setempat di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin, (16/9/2019).
Kehadiran mereka terkait dugaan pelecehan yang dialami Huzrin Hood, tokoh pejuang pembentukan Provinsi Kepri, oleh salah seorang staf protokol DPRD Provinsi Kepri, ketika pelaksanaan paripurna pengambilan sumpah jabatan Anggota dewan, periode 2019-2024, Senin, (9/9/2019) lalu.
Puluhan warga tersebut langsung disambut oleh Ketua DPRD Kepri sementara, Lis Darmansyah dan Sekretaris DPRD Kepri, Hamidi, di salah satu ruangan setempat.
Dalam pertemuan tersebut, suasana sempat memanas hingga terjadi aksi menegangkan. Tiba-tiba saja, salah seorang warga mengambil inisiati menyiram Sekretaris DPRD Kepri, Hamidi, menggunakan air kemasan yang telah disiapkan sebelumnya. Tidak sampai disitu, Hamidi juga dilempar oleh warga lainnya.
Beruntung, insiden ini tidak berlangsung lama, karena amarah warga bisa diredam. Hingga suasana pertemuan itu kembali mencair dan warga menyampaikan tuntutannya.
Dalam tuntutannya melalui pernyataan sikap tersebut ada tiga sikap yang disampaikan warga. Pertama menuntut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau segera mencopot dan membersihkan pejabat di Sekretariat DPRD Provinsi Kepulauan Riau mulai dari Sekwan, serta jabatan apapun yang ada di lingkungan setempat. Mereka menilai, menilai Pejabat di Sekretariat DPRD Provinsi Kepulauan Riau telah melakukan tindakan yang tidak terpuji dan sengaja memalukan Tokoh Sentral Perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau.
Selanjutnya mereka meminta Sekwan dicopot dari jabatannya, mereka juga sepantasnya membuat pernyataan maaf terhadap Tokoh Sentral Perjuangan Provinsi Kepulauan Riau yang dipublikasikan di media massa selama tiga hari berturut-turut.
Dan, sikap yang ketiga, mereka juga sepantasnya membuat pernyataan maaf terhadap masyarakat Kepulauan Riau atas insiden memalukan itu yang dipublikasikan ke media massa selama tiga hari berturut-turut.
Ketua DPRD Provinsi Kepri sementara, Lis Darmansyah, menanggapi pernyataan tersebut mengatakan, berjanji menyampaikan aspirasi warga ke unsur pimpinan lainnya, berikut pimpinan fraksi. Lis memastikan, dalam waktu seminggu kedepan, DPRD Kepri akan memberi jawaban.
”Kita akan bahas bersama pimpinan DPRD Kepri berikut pimpinan fraksi,” kata Lis.
Seharusnya, jika staf protokol DPRD Kepri paham dengan tugas, kejadian ini tidak pernah terjadi. Namun, karena ada miskomunikasi, maka terjadilah kejadian yang dialami Huzrin Hood selaku pejuang pembentukan Provinsi Kepri. (Zekma Albert)