Pendidikan

Unisma Bekasi Gelar Kegiatan Sosialisa dan Pelatihan Defensif di SMPN 18

×

Unisma Bekasi Gelar Kegiatan Sosialisa dan Pelatihan Defensif di SMPN 18

Sebarkan artikel ini
Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi mendapatkan pendanaan hibah pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.
Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi mendapatkan pendanaan hibah pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.

BEKASI – Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi mendapatkan pendanaan hibah pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.

Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan Mitra kegiatan ini adalah SMP Negeri 18 Kota Bekasi, Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan DEFENSIF: Aplikasi Self-Defence Pencak Silat sebagai Pedoman Pertahanan Diri Siswa dari Tindak Kejahatan dilaksanakan pada Jum’at, 11 Oktober 2024 di Aula SMPN 18 Kota Bekasi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Program ini diketuai oleh Dani Nur Riyadi, M.Pd, Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) sekaligus Pelatih Pencak Silat UNISMA Bekasi karena data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Anak dan Perempuan (Simfoni-PPA) menunjukkan bahwa sekolah menduduki urutan keempat sebagai tempat terjadinya kekerasan yang angkanya terus meningkat.

BACA JUGA :  3 Tahun Tak Aktif, Guru Honor di Tanggamus Kok Bisa Lolos Seleksi PPPK?

Dikatakan bahwa, Wilayah Bekasi menjadi sorotan publik karena beberapa kejadian kriminal yang telah terjadi. Dari catatan kasus kriminal di Kota dan Kabupaten Bekasi, tawuran, aksi begal, pelecehan seksual, bullying, dan kekerasan terhadap anak dibawah umur ataupun perempuan sering terjadi.

“Aplikasi android DEFENSIF dikembangkan sebagai media edukasi dan pelatihan keterampilan bela diri, khususnya dalam memberikan panduan praktis mengenai tips dan trik pertahanan diri (self-defense) ungkapnya dalam laporan ketua pelaksana,”papar dia.

Acara dipandu Ketua Program Studi PJKR Dr. Aridhotul Haqiyah, M.Pd dan dibuka oleh Manajer Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISMA Bekasi Dr. Hasan Basri, M.Pd yang bangga karena tahun ini 2 judul PKM mendapat pendanaan Nasional dan sangat mengapresiasi produk luaran program yang dihasilkan.

BACA JUGA :  Bikin Geleng-geleng, Kepsek SMPN 2 Wonosobo Tak Tahu Jumlah Guru Honor di Tempatnya

Kegiatan ini diikuti oleh 80 siswa SMPN 18 Kota Bekasi dan dihadiri juga oleh Kepala Sekolah SMPN 18 Kota Bekasi, Yudi Kahfiyudi, M.Pd yang sangat mendukung kegiatan sebagai upaya implementasi dari program “Hentikan Kekerasan” di Sekolah.

Narasumber dari UNISMA Bekasi Dr. Dindin Abidin, M.Si menyampaikan tentang Remaja Sukses “AKU ANAK SMP TIDAK SUKA KEKERASAN” disambut antusias oleh siswa. Dilanjutkan materi oleh Rahmadya Trias Handayanto, Ph.D yang mendampingi proses instalasi penggunaan aplikasi android DEFENSIF.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pelatih dan Tokoh Pencak silat Bekasi Imron Rosadi S.E yang menyampaikan tentang overview pencak silat. Ditutup dengan praktek gerakan self-defense dengan dan tanpa senjata dari Atlet UKM Pencak Silat UNISMA Bekasi.

BACA JUGA :  Konfercab ke V, IGTKI-PGRI Harus Hasilkan Pengurus Profesional

Tim PKM UNISMA Bekasi dalam kegiatan ini memberikan peralatan latihan pencak silat berupa golok, toya, handblock, cones, skipping dll kepada SMPN 18 Kota Bekasi sebagai bentuk dukungan untuk pengembangan ekstrakurikuler pencak silat di Sekolah.

Selain Aplikasi android DEFENSIF, luaran kegiatan ini adalah publikasi artikel pada jurnal pengabdian kepada masyarakat, hak cipta video dan aplikasi (EC002024197313). Program ini bukan hanya sekadar kegiatan pelatihan.

“Kami juga berkomitmen untuk mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat,”ujarnya seraya mengajak lestarikan dan promosikan pencak silat sebagai bagian penting dari identitas budaya Indonesia.***