JAKARTA – Dunia maya lagi-lagi dihebohkan. Dua anak buah Presiden Prabowo Subianto terciduk tengah asyik masyuk bermain domino bersama seorang tersangka pembalakan liar kelas kakap, Aziz Wellang. Kejadian ini berlangsung pada Senin (1/9/2025).
Dua menteri yang bikin publik geleng-geleng kepala itu adalah Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding.
Di meja domino, Raja Juli duduk manis, Karding tampak serius menghitung biji, sementara Aziz Wellang – tersangka yang pernah bikin hutan Indonesia megap-megap ikut nimbrung dengan santai. Lengkap sudah, karena ditemani pula Wakil Ketum DPN Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi), Andi Rukman Nurdin Karumpa. Domino rasa high level.
Siapa Aziz Wellang?
Biar nggak salah kaprah, mari diingatkan. Aziz ini sebelumnya sudah ditetapkan tersangka kasus pembalakan liar oleh Gakkum KLHK sejak November 2024. Pasalnya jelas: UU Pencegahan Perusakan Hutan dan UU Kehutanan, hasil revisi dari UU Cipta Kerja.
Meski sempat ditahan di Rutan Salemba, plot twist terjadi. Aziz keluar lewat pintu praperadilan: hakim memutuskan penyidikan dihentikan sejak 14 Februari 2025. Singkatnya, dari “tersangka pembalak hutan” jadi “mantan tersangka dengan surat sakti”.
Klarifikasi Raja Juli Antoni
Merasa namanya terciduk, Raja Juli Antoni buru-buru angkat suara.
“Iya, saya main domino, itu betul. Tapi saya ketemu Mas Menteri Karding. Lokasinya di Posko KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan), beliau kan Sekjennya. Saya di sana ngobrol dua jam, habis itu ada yang ngajak main domino. Yah, masa saya nggak ikut, kan nggak enak,” ujar Raja Juli, Minggu (6/9/2025).
Raja mengaku hanya main dua putaran, lalu pulang dengan tenang. Dan yang lebih penting: dia sama sekali tidak tahu kalau ada Aziz Wellang di situ.
“Setelah berita ramai, baru saya tahu kalau ada Aziz. Bagi saya, nggak ada kompromi dengan pembalak liar. Saya akan tegakkan hukum setegas-tegasnya,” katanya dengan nada bak jaksa dalam sinetron.
Publik pun terhibur sekaligus heran. Bayangkan, menteri yang tugasnya memberantas pembalak liar, malah ikut duduk bareng main domino dengan orang yang pernah dituding membabat hutan.
Seperti menonton film: polisi sedang asyik main kartu bareng maling, lalu bilang, “Eh maaf, saya nggak tahu dia maling, kok.”
Di Indonesia, meja domino ternyata bisa jadi ruang rekonsiliasi lintas profesi: menteri, pejabat organisasi, hingga mantan tersangka pembalakan. Semua bisa berkumpul, asal biji domininya lengkap.
Kalau begitu, mungkin saja nanti KPK bikin turnamen catur, lawannya para koruptor. Habis main, tinggal bilang: “Kami nggak bahas korupsi kok, cuma strategi benteng makan kuda.”***
