TANGGAMUS – Mulut Mu Harimau Mu, pribahasa ini cocok disematkan kepada Kepala Pekon (Kakon) Pardasuka, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus yang tidak bisa menjaga ucapan dan tahu menempatkan diri.
Pasalnya, Kakon Pardasuka bernama Kusal ini, tiada angin tiada hujan, menantang wartawan untuk mencari kesalahan selama pemerintahannya. Tanpa merasa jika dirinya adalah seorang pejabat publik yang dipilih untuk menjadi kepala desa.
Seolah merasa kebal hukum, oknum kepala pekon bernama Kusal dengan gaya “Bang Jago” ini lantang menyebut jika semua wartawan di Kabupaten Tanggamus, Lampung, tidak paham aturan.
Alasan itu dilontarkan ditengah acara hajatan di wilayah Pekon Padangratu yang bertetanggaan dengan Pekon Pardasuka. Merasa kebal hukum, bukan tanpa alasan karena dia merasa selama ini, tidak ada wartawan yang berani memberitakan tentangnya apalagi berita “miring” selama kepemimpinannya di Pekon Pardasuka.
“Wartawan di Tanggamus ini semuanya sama, ga ada aturan, saya ga takut dengan wartawan, silahkan cari kesalahan saya di Pekon Pardasuka, saya ga takut, silahkan beritakan saya” kata Kusal saat bertandang ditempat hajatan warga Pekon Padang Ratu, Kecamatan Wokosobo, Tanggamus, pada Jumat 25 Oktober 2024 malam.
Ucapan sok Jago, Kakon Kusal tak sampai disitu, bahkan dengan lantangnya dia menyebut nama wartawan Wawai News Sumantri agar memberitakan dirinya, apabila ada kesalahan saat ia menjadi Kepala Pekon Pardasuka. Ia siap diberitakan ke publik apabila menemukan kesalahannya.
Untuk diketahui pesan bernada meremehkan profesi wartawan dan menantang diberitakan oleh wartawan Wawai News bernama Sumantri itu, disampaikan langsung ke Ruslan yang saat itu juga berada di tempat hajatan di Pekon Padangratu.
“Saya siap Lan, sampaikan kepada Sumantri dan Agus saya siap diberitakan Lan” kata Kusal dan meminta rekaman ucapannya disampaikan kepada wartawan yang ia tuju.
Sementara itu Ruslan Wartawan di Tanggamus, menceritakan kronologis Kakon Pardasuka menantang wartawan untuk memberitakan dirinya dengan menyebut semua wartawan di Tanggamus tidak ada aturan disampaikan begitu saja tanpa sebab.
“Saya lebih awal datang di tempat hajatan tersebut, lalu Kakon Pardasuka Kusal datang dengan gayanya, dan beberapa kali menyindir saya. Dengan menyebut jika dirinya memang jarang angkat telpon. Saya penasaran maaf pak Kakon, apakah anda berbicara dengan saya, lalu dijawab ya,”ujar Ruslan.
Awalnya ngobrol biasa, dalam obrolan itu dia menyebut wartawan di Tanggamus tidak ada aturan. Mendengar ucapan itu Ruslan mengaku sempat menyanggah ucapan Kakon, dengan menyebut tidak semua wartawan seperti yang disampaikan si Kakon.
Tapi, bukannya berhenti, malah Kakon Pardasuka dengan seolah paling kuasa menjawab jika dia tidak takut dengan wartawan mana pun, silahkan sampaikan. Dari situ kata Ruslan, Kakon Pardasuka mengeluarkan ucapannya lagi, bahwa memang benar semua Wartawan di Tanggamus tidak ada yang punya aturan. Bahkan dia meminta ucapannya itu untuk direkam.
Kenapa bisa ke nama Sumantri dan Agus, Ruslan menyampaikan bahwa hal itu berawal dari obrolan terkait Kakon Way Nipah. Dia juga menyebut terkait penagihan koran di Sumur 7.***