LAMPUNG TIMUR – Pencemaran lingkungan dikeluhkan warga Kemiling Tengah Desa Pugung Raharjo dan Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.
Warga menuding pencemaran lingkungan dengan bau menyengat dampak dari olahan bangkai ikan yang diolah secara mandiri untuk pakan ternak ikan di rumah warga bernama Dulah.
Rumah Dulah, selama ini diketahui memproduksi dan mengolah pakan ikan secara mandiri dengan menggunakan bahan baku bangkai ikan dicampur dengan limbah penggilingan padi.
Saat musim hujan seperti yang terjadi saat ini di wilayah setempat bau tak menyengat diduga berasal dari bangkai ikan untuk bahan baku pakan ikan di rumah Dulah dituding sebagai penyebabnya.
Hal itu pun sempat viral di media sosial, warga menuliskan keluhan dan meminta solusi kepada pemerintah desa terkait bau tak sedap berasal dari Rumah Dulah.
“Mohon solusi kawan lingkungan Kemiling Tengah Pugung dan GN Sugih, udara bau limbah pembuatan pakan ikan tempat Dulah,”tulis warga melalui media sosial.

Selama ini diketahui bahwa Dulah memiliki usaha penggilingan padi. Ia pun memiliki ternak ikan skala rumahan yang berada ditengah pemukiman warga.
Kemudian untuk pakan ikan itu sendiri Dulah mengolah secara mandiri menggunakan mesin kecil dan bahan bakunya dari ikan busuk atau sisa di pasaran yang diambil dari wilayah Kuala, Labuhan Maringgai.
“Kami tak nyaman dengan suasana lingkungan yang bau menyengat, apa lagi saat musim hujan sekarang. Kondisi ini sudah bertahun-tahun lamanya. Kami berharap ada solusi terkait lingkungan,”ungkap Warga kepada Wawai News, Selasa 26 Maret 2024.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Dulah pemilik usaha penggilingan padi di Desa Pugung membenarkan jika dirinya selama ini memproduksi pakan untuk ternak ikan secara mandiri.
Namun tegasnya, selama ini tidak ada warga yang komplain apalagi dari aparatur desa baik tingkat kecamatan dan lainnya.