Sosial

Warga Lampung Makan Daging Kucing, Ini Kata Tetangganya

×

Warga Lampung Makan Daging Kucing, Ini Kata Tetangganya

Sebarkan artikel ini

wawainews.ID, Lampung – Aksi Wagimin (45) dan adiknya Suyatno (35), warga Lampung Utara, yang memakan daging kucing dengan alasan ketidakmampuan ekonomi viral. Tetangganya pun berkomentar dengan mengakui bahwa keduanya memiliki latar belakang disabilitas mental. 

“Setiap hari tetangga sekitar rumahnya itu selalu ngasih makan secara bergantian pasti ada aja yang ngasih. Tapi kalo di kasih beras di buangin ke sumur,”ungkap Eko Setia Budi, melalui sebuah komentar di status media sosial, Minggu (22/9/2019).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Eko Setia Budi, mengakui bahwa rumahnya berada di belakang kediaman Wagimin dan Suyatno. Dia mengatakan bahwa keduanya memang dikenal warga sekitar menyandang disabilitas mental.

BACA JUGA :  Ayah Bupati Lampung Utara Akan Bersaksi Untuk Anaknya

“Rumahnya itu aja dirusakin sendiri kaca pada di pecahin pintu-pintu perabotan, sepada semua pada di buangin sendiri ke dalem sumur,”tandasnya.

Bahkan imbunya pernah membakar dapurnya sendiri. Tapi ketahuan sama warga dan bisa diredam,”jadi wajar aja namanya juga orang ga waras,”tulisnya memberi komentar terkait makan kucing yang dilakukan.

Menurutnya setelah aksi membakar rumah sendiri. Keduanya pernah di bawa oleh Dinas Sosial tapi hanya dua bulan, setelah itu dipulangkan lagi.

Pernyataan Agus Setia Budi tersebut ditimpali, Tamala Adrianto dengan membenarkan pernyataan Agus.”Tetangga saya itu, orangnya memang kurang. Bukan karena faktor ekonomi dia makan kucing tersebut,”jelas Tamala.

Komentar status medias sosial Facebook pjn terus berkembang dengan menyayangkan ketidak sigapan pemerintah daerah dalam menangani persoalan sosial wilayah setempat.

BACA JUGA :  Akhirnya Orang Tua Nakes Asal Kota Bumi Mengetahui Kondisi Putrinya di Tanggamus

Aniisa fotriyani, mengatakan sekalipun orang itu setres, seharusnya dinas yg terkait memberikan pembinaan/pengobatan terhadap orang tersebut . Pernyataan tersebut ditimpali She u chan Dengan menulis setuju.. Kelamaan malah bisa jadi meresahkan warga kalo tambah parah stress nya.

Potret Kemiskinan, Kakak Adek di Lampung Konsumsi Kucing hingga menarik simpati KJB Lampura untuk memberi bantuan

Sementara Koordinator KJB Lampura Firmansyah menyampaikan, keterbelakangan mental yang dialami kakak beradik ini sewaktu-waktu bisa kambuh. ”Tapi, mereka bukan orang gila. Saya kira hanya depresi yang sewaktu-waktu kambuh. Itupun tidak mengganggu warga sekitar. Saya yakin, depresi yang dialami keduanya disebabkan faktor ekonomi,” cetusnya.

Ketika dikunjungi, Wagimin dan Suyatno sedang memasak air menggunakan kayu bakar dengan wadah kaleng bekas. ”Ini air buat saya minum pak. Tidak ada panci. Jadi pakai kaleng saja,” kata Wagimin.

BACA JUGA :  Wanita Bersuami di Bekasi Digerebek Sama Brondong Saat Asyik Bercumbu di Ruang Tamu

Ketika ditanya soal kehidupannya, Wagimin sering terdiam dan sesekali menundukkan wajah. ”Kami tidak punya apa-apa untuk dimakan. Saya dan adik saya memang makan kucing mati. Waktu itu, karena kepingin aja makan daging. Saya lihat kucing mati di pinggir jalan. Saya bawa pulang dan saya bakar dimakan,” sebut dia.

Ia membantah kerap memakan daging kucing. Ini dilakukan lantaran tidak ada bahan makanan yang bisa mereka makan. ”Ya, saya makan kucing itu tidak setiap hari kok. Hanya kebetulan saja ada kucing mati. Makanya saya bawa pulang untuk dimakan. Kami juga masih keluar cari rongsokan,” aku Wagimin.(red)