Lingkungan Hidup

Warga Tanggamus Kembali Diserang Buaya di Way Semaka, Satu Masih Hilang

×

Warga Tanggamus Kembali Diserang Buaya di Way Semaka, Satu Masih Hilang

Sebarkan artikel ini
Satu warga Tanggamus mendapatkan dua jahitan setelah digigir buaya, satu lagi masih hilang setelah buang sampah di pinggiran Way Semaka, Senin 24 Juni 2024- foto doc ist
Satu warga Tanggamus mendapatkan dua jahitan setelah digigir buaya, satu lagi masih hilang setelah buang sampah di pinggiran Way Semaka, Senin 24 Juni 2024- foto doc ist

TANGGAMUS – Keberadaan Buaya di Way Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, masih jadi momok menakutkan. Setiap tahun selalu ada korban. Sehingga warga dituntut waspada.

Harini ini, Senin 24 Juni 2024, warga bernama Ngatini (58) ibu rumah tangga (IRT) warga RT/RW 004/002, Pekon (desa-ed) Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung mengalami empat luka gigitan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Akibat gigitan buaya itu, Ngatini mendapatkan dua jahitan di punggung kirinya akibat serangan buaya, pada Senin pagi 24 Juni 2024.

Sementara Painah (51) ibu rumah tangga (IRT) yang juga tinggal di RT/RW 004/002 pekon setempat menghilang sejak pagi saat membuang sampah di pinggir sungai Way Semaka hingga kini belum ditemukan

Kapolsek Semaka, Iptu Sutarto, mengungkapkan bahwa diduga korban hilang adalah Painah (51), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di RT 004 RW 002, Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

BACA JUGA :  KPA Ranting Bantu Pendistribuan Air Bersih untuk Warga Sukaringin Bekasi

Sedangkan Untuk korban yang terluka akibat gigitan buaya adalah Ngatini (58), juga seorang ibu rumah tangga yang juga tinggal di RT 004 RW 002, Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus,” kata Iptu Sutarto

Dijelaskan Iptu Sutarto, kejadian orang diduga hilang pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Painah diketahui pergi membuang sampah di sungai Way Semaka, yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.

Namun, ketika Painah tak kunjung kembali, suaminya, Turyanto, merasa khawatir dan memutuskan untuk mencarinya. Di lokasi tempat biasa Painah membuang sampah, Turyanto hanya menemukan sandal yang dipakai oleh istrinya.

Pihak keluarga segera melakukan pencarian di sekitar lokasi namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Painah. Kejadian ini dilaporkan kepada aparat Pekon Sripurnomo dan Basarnas Lampung.

BACA JUGA :  Ridwan Kamil : Ekonomi Hijau Bukan Hanya Mendaur Ulang, Tapi Aktivitas Rendah Karbon

Di waktu yang hampir bersamaan, sekitar pukul 07.00 WIB, Ngatini bersama suaminya, Sudirman, sedang mencuci pakaian di pinggir sungai Semaka, sekitar 30 meter di belakang rumah mereka.

Tiba-tiba, seekor buaya menyerang Ngatini, menggigit bagian punggung kirinya. Ngatini yang panik berusaha melawan dan berhasil melepaskan diri dari gigitan buaya, kemudian lari ke tempat aman.

Sudirman yang menyaksikan kejadian tersebut segera menolong istrinya dan membawanya ke Puskesmas Sudimoro.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Ngatini mengalami empat luka gigitan dan memerlukan dua jahitan di punggung kirinya. Saat ini, Ngatini masih dalam kondisi lemas dan sedang dirawat di rumah,” jelasnya.

Kapolsek Semaka, Iptu Sutarto, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

BACA JUGA :  Sistem Berbagi Keuntungan, e-Waroeng di Kotaagung Barat Kelola BPNT di Tiga Pekon

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Camat, Danramil, Basarnas, dan tokoh masyarakat Pekon Sripurnomo.

Laporan hilangnya Painah dan serangan buaya terhadap Ngatini telah disampaikan kepada Basarnas Tanggamus Lampung serta Sat Polairud Polres Tanggamus.

“Personil Polsek Semaka, termasuk Kapolsek, melakukan koordinasi di TKP dan memulai upaya pencarian korban hilang bersama instansi terkait,” ujarnya.

Hingga saat ini, penyebab hilangnya Painah belum dapat dipastikan dan masih dalam penyelidikan.

“Dugaan sementara dari saksi dan warga sekitar menyebutkan kemungkinan besar Painah diserang buaya dan tenggelam ke dalam sungai Semaka,” tegasnya.

Kejadian ini mengingatkan kita akan bahaya yang mengintai di sekitar sungai Semaka dan pentingnya kewaspadaan terhadap satwa liar di daerah tersebut. ***