LIWA – Wartawan Metro TV Lampung yang bertugas di Kabupaten Lampung Barat, Yehezkiel Ngantung, diintimidasi sekelompok preman.
Peristiwa terjadi saat Eki, sapaan Yehezkiel, meliput kericuhan di halaman kantor Unit Layanan Pengadaan (UPL) Barang dan Jasa di Kompleks Pemerintah Kabupaten Lambar, Selasa, 4 Mei 2021.
Sejumlah orang yang diduga preman menghalang-halangi dan mengancam Yehezkiel. Jurnalis muda yang akrab disapa Eki ini mengaku mendapat ancaman dan terintimidasi dengan perilaku premanisme sejumlah orang tersebut.
Eki sempat dikejar dan diancam dengan senjata tajam. “Waktu lihat ada kerusuhan di depan kantor ULP, saya mendekat untuk cari tahu informasi sekaligus meliput. Tapi saat saya mengambil gambar, tiba-tiba ada beberapa orang dalam rombongan kerusuhan itu melarang saya liputan dan mengancam akan melukai saya,” kata Eki.
Eki menambahkan, sejumlah preman juga sempat berusaha merebut kamera miliknya. “Saya dikejar dan diancam pakai pisau yang disimpan di pinggangnya. Karena sudah membahayakan keselamatan, saya langsung lari menjauh dari lokasi kerusuhan itu,” kata Eki.
Eki berencana melaporkan kasus ini ke Mapolres Lampung Barat. Dia berharap kasus ini diusut tuntas.
“Perbuatan ini sudah mempermalukan saya, mengancam keselamatan saya, dan melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 yang menjadi acuan saya bekerja,” tagasnya.(rls)