Scroll untuk baca artikel
LampungTANGGAMUS

Wartawan Wawai News di Tanggamus Kembali Mendapat Intimidasi

×

Wartawan Wawai News di Tanggamus Kembali Mendapat Intimidasi

Sebarkan artikel ini
Foto: Pelaku pengancaman mengaku bernama Dayat dan mengaku menantu Ketua K3S Tanggamus datang mengancam dan ajak duel Wartawan Wawai News, Sabtu malam 15 Maret 2025 sekitar pukul 23.20 WIB, (foto_scrvdeo)
Foto: Pelaku pengancaman mengaku bernama Dayat dan mengaku menantu Ketua K3S Tanggamus datang mengancam dan ajak duel Wartawan Wawai News, Sabtu malam 15 Maret 2025 sekitar pukul 23.20 WIB, (foto_scrvdeo)

Kekerasan dalam bentuk intimidasi Terhadap Jurnalis kembali terjadi di daerah berjuluk ‘Bumi Begawi Jejama’. Polisi perlu menjerat pelaku dengan UU Pers dalam kasus terbaru yang dialami wartawan Wawai News di Tanggamus.

TANGGAMUS – Sumantri, Wartawan Wawai News di Tanggamus, Lampung tak menyangka dirinya bakal mengalami peristiwa tak mengenakkan setelah berita upaya intimidasi dari seseorang mengaku menantu Ketua K3S di wilayah setempat ditayangkan oleh redaksinya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sabtu malam, 15 Maret 2025, setelah berita berjudul “Berlagak Bang Jago, OTK Ngaku Menantu Ketua K3S Tanggamus Minta Takedown Berita seorang pemuda bernama Dayat datang ke rumahnya dan membuat onar seisi rumah.

Berlagak seperti Bang Jago, Dayat datang ke rumah wartawan Wawai News di Way Liwok, Kecamatan Wonosobo, sekira pukul 23.00 WIB malam dengan emosi memuncak. Tanpa banyak omong langsung menantang Sumantri berkelahi.

BACA JUGA :  Meresahkan, Polisi Diharapkan Segera Tahan Kakon Way Nipah

Menantu Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Tanggamus, itu tidak terima setelah upaya intimidasinya melalui saluran telpon kepada Sumantri dengan nada membentak meminta berita terkait mertuanya di takedown ditayangkan di media ini.

Prilaku arogan sok jago Dayat, kembali membuat catatan ‘merah’ kebebasan pers di Negeri Seribu Otak-otak, Kabupaten Tanggamus pada awal 2025. Pemuda yang diketahui bernama Dayat itu datang dengan sikap arogan, menantang berkelahi, dan meminta berita yang telah dipublikasikan dihapus.

“O.. Kamu yang namanya Sumantri, kenapa saya diberitain juga? Hapus itu! Apa maumu? Sini ikut saya keluar!” bentak Dayat dengan nada mengancam.

Tak hanya itu, Dayat juga mengaku keberatan karena dirinya turut disebut dalam berita yang membongkar dugaan intervensi dalam proyek pengadaan figura atau foto kepala daerah yang dikondisikan oleh Ketua K3S Tanggamus.

“Hapus berita itu! Saya kan cuma minta dihapus berita ayah saya, kok malah saya diberitakan juga?” ujar Dayat dengan nada tinggi.

Bahkan dia sempat ingin melakukan kekerasan terhadap Sumantri di dalam rumahnya sendiri. Beruntung peristiwa tersebut dilerai oleh keluarga yang saat itu tengah berbincang santai di dalam rumah.

Diketahui bahwa sebelumny, Wawai News mengungkap adanya dugaan permainan proyek di lingkungan sekolah-sekolah di Tanggamus yang melibatkan Ketua K3S, Mursalin.

Setelah berita itu viral, muncul upaya intervensi dari orang tak dikenal (OTK) yang mengaku menantu Mursalin.

Pria tersebut sempat menghubungi wartawan Wawai News dengan nada menekan.

“Halo, saya dari Kota Agung, saya menantu Mursalin. Apa yang kalian beritakan soal K3S? Dia itu mertua saya,” katanya tanpa menyebut identitas.

Setelah upaya intervensi itu gagal, muncul tindakan intimidasi langsung ke rumah wartawan Wawai News, yang diduga kuat sebagai bentuk tekanan terhadap kebebasan pers.

Tindakan ini jelas merupakan ancaman bagi jurnalisme independen. Wartawan yang bertugas menyampaikan informasi kepada publik seharusnya dilindungi, bukan justru diintimidasi karena memberitakan fakta.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada kesimpulan terkait permasalahan yang membuat gaduh di rumah Wartawan Wawai News hingga kedua orang tua dan lingkungkungan sekitar shok.

Informasi persoalan tersebut sudah sampai kepada pihak aparat kepolisian, hanya saja pihak aparat Polsek Wonosobo meminta agar persoalan itu diselesaikan dengan kepala dingin.***