Kabar pencemaran Way Sekampung itu cepat menyebar melalui media sosial, seperti whatsApp atau FB sifatnya pemberitahuan. Dan disambut riang gembira, mereka tidak perlu lelah memancing, menjaring atau menjala ikan.
Warga terutama yang berada di aliran Way Sekampung berbondong-bondong turun ke aliran Way Sekampung untuk mencari ikan memanfaatkan pencemaran limbah yang dibuang ke sungai.
BACA JUGA: Pencemaran Way Sekampung, Pemilik Wilayah Sungai Harus Bersuara
Begitu lah, apatisnya warga terkait pencemaran Way Sekampung berubah. Hingga berubah jadi Kabar gembira akibat tidak ada ketegasan dari pemerintah.
Umumnya seperti warga di Desa Gunung Sugih Besar, Gunung Raya, Batu Badak, hingga ke Desa Asahan wilayah hilir aliran Way Sekampung di Lampung Timur. Mereka akan berlomba mencari ikan yang sedang mabuk karena dilalui limbah berbuka, bau dan pekat.
Mereka menyambut sukacita berita pencemaran Way Sekampung. Ada pencemaran artinya mereka akan panen tangkapan ikan yang mati atau pingsan akibat limbah yang mencemari Way Sekampung.
BACA JUGA: Walhi Lampung Pesimis DLH Bisa Tuntaskan Persoalan Pencemaran Way Sekampung
Kondisi itu memudahkan mereka dalam menciduk ikan dengan peralatan seadanya memanfaatkan ikan yang hampir mati, hingga menjadi jinak ditepi sungai.
“Mau apa lagi, berkali-kali diprotes tetap saja tidak ada perubahan. Limbah itu biasa terjadi ketika debet Way Sekampung meningkatkan, “ujar Abdul warga Sekampung Udik kepada Wawai News saat turun ke Way Sekampung .
Menurutnya kondisi ini terjadi terus menerus. Setiap tahun bisa beberapa kali pencemaran akibat dugaan limbah i industri terjadi. Tapi belum ada solusi untuk menghentikan pencemaran.
BACA JUGA: Pencemaran Way Sekampung Akibat Pembiaran?
Untuk diketahui bahwa limbah terjadi biasanya mulai dari desa Gunung Agung mengalir ke hilir. Sementara diketahui bahwa ada atasnya ada pabrik Labinta dan Fermentech Indonesia.
Ironisnya meskipun pegiat lingkungan dari Bandar Lampung turun ke lokasi. Namun setelah itu, tidak ada lagi kabar beritanya melapor hasil dari para pegiat lingkungan yang turun ke Way Sekampung untuk melihat langsung kondisi pencemaran.
BACA JUGA: Warga Minta Wagub Lampung Turun Tangan Atasi Pencemaran Kali Sekampung
Hari ini, 5 Desember 2023 kabar pencemaran Way Sekampung kembali terjadi dan menyebar di media sosial. Warga mulai berbondong menuju ke Aliran Way Sekampung untuk mendapatkan ikan air tawar.
“Dari hasil, mencari ikan memanfaatkan limbah tersebut tak sedikit yang dijual atau di makan sendiri,”ujar warga lainnya. (*)