Scroll untuk baca artikel
Internasional

WHO Sebut Dunia Berada di Kritis Pandemi

×

WHO Sebut Dunia Berada di Kritis Pandemi

Sebarkan artikel ini
WHO
WHO kesehatan global cacar monyet

WAWAINEWS.ID – Kabar buruk disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan menyebut pandemi virus corona (Covid-19) tumbuh secara eksponensial.

Penumbuhan eksponensial merujuk ke kenaikan jumlah kasus per hari yang memiliki faktor bersifat konstan atau mendekati. Ini mengindikasikan jumlah kasus membludak tinggi di luar ekspektasi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kita berada di titik kritis pandemi,” kata Kepala Teknis WHO Maria Van Kerkhove, dikutip dari CNBC International, saat berbicara Senin (12/4/2021).

“Ini bukanlah situasi yang kami inginkan terjadi dalam 16 bulan, di mana kita telah membuktikan sejumlah langkah-langkah pengendalian.”

Pernyatannya tersebut bukanya tidak mendasar. WHO mencatat kasus corona di seluruh dunia naik 9%, peningkatan mingguan ketujuh berturu-turut. Angka kematian juga melonjak 5%.

BACA JUGA :  Erdogan Pastikan Kunjungi Indonesia Tahun Depan

“Kita perlu memeriksa kenyataan tentang apa yang perlu kita lakukan Vaksin dan vaksinasi memang tengah dilakukan tapi belum di menyeluruh di seluruh bagian di dunia.”

Ia pun meminta pemerintah seluruh dunia menerapkan langkah-langkah keamanan, sesuai protokol kesehatan.

Apalagi, sejumlah negara ternyata kini tetap melonggarkan pembatasan meski kasus baru setiap minggu, delapan kali lebih tinggi, dari angka di 2020.

Sebelumnya peringatan sudah disampaikan ahli WHO lain, Kepala Program Darurat Kesehatan Dr. Mike Ryan. Ia mendesak warga untuk tetap menggunakan masker dan menerapkan aturan jarak sosial sembari vaksinasi berjalan.

“Virus ini lebih kuat, lebih cepat dengan munculnya varian baru yang menyebar lebih mudah dan lebih mematikan daripada strain virus asli,” tegasnya.

BACA JUGA :  WHO: Vaksin COVID-19 masih belum pasti, mungkin perlu setahun

“Kita masih berjuang meski tahu muak dengan penguncian yang ketat.”

Salah satu negara yang kini mengalami peningkatan signifikan terkait corona adalah India. Negara, sumber farmasi dunia itu, kini mengambil alih posisi Brasil sebagai negara dengan kasus corona terbanyak secara global di bawah Amerika Serikat (AS).

Hal ini membuat negara tersebut membatasi vaksin yang dibuat dipabriknya AstraZeneca. Minggu (11/4/2021), India juga membuat larangan ekspor obat corona Remdesivir.

Obat tersebut sebenarnya diproduksi perusahaan AS Gilead. Namun tujuh perusahaan India mendapat lisensi untuk memproduksi dengan kapasitas 3,9 juta per bulan, untuk distribusi lokal dan ekspor ke 100 negara.

dan dianggap potensial untuk membantu mengobati infeksi corona. Terutama bagi pasien berat dan kritis.