WAWAINEWS.ID – Baru-baru ini, WHO kembali menetapkan jenis cacar monyet (Mpox) sebagai Public Health Emergency of International Concern.
Keputusan tersebut diambil karena peningkatan kasus mpox pada dua bulan terakhir ditahun 2024 terutama di daerah WHO Afrika, seperti Republik Demokratik Kongo dan negara sekitar munculnya varian baru (clade Ib) virus mpox.
Sementara Indonesia sendiri dilaporkan sudah terdeteksi 88 kasus konfirmasi mpox dari tahun 2022 hingga 2024, dengan kasus terakhir dilaporkan pada 4 Juni 2024.
Hingga 22 Agustus 2024, seluruh kasus konfirmasi (88 kasus) telah dinyatakan sembuh.
Berdasarkan hasil pemeriksaan genomic sequencing pada 54 kasus konfirmasi di Indonesia, semua kasus disebabkan oleh clade IIb, dan sejauh ini belum ada penemuan kasus mpox dengan clade Ib.
Keterangan Mpox dari laman Emerging Kemenkes RI:
- Definisi dan Penyebab
- Mpox (sebelumnya dikenal sebagai monkeypox) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox.
- Awalnya, penyakit ini adalah zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia, tetapi juga dapat menyebar antar manusia.
- Perubahan Nama
- Pada 28 November 2022, WHO mengumumkan perubahan nama dari monkeypox menjadi mpox.
- Perubahan ini dilakukan untuk menghindari rasisme dan stigma.
- Varian (Clade)
- Mpox memiliki beberapa clade (varian) yang telah diidentifikasi: clade Ia, clade Ib, dan clade IIb.
- Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat dibandingkan clade II.
- Clade Ib dan IIb: Sebagian besar penularan terjadi melalui manusia ke manusia
- Clade Ia: Sebagian besar penularan terjadi melalui zoonosis (dari hewan ke manusia).
- Penularan
- Menyebar melalui kontak erat (langsung) dengan seseorang yang memiliki ruam mpox (tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit, termasuk kontak seksual) dan mungkin aerosol (percikan) jarak pendek
- Penularan berlangsung hingga semua lesi berkerak, keropeng jatuh, dan kulit baru terbentuk.
- Virus dapat menyebar melalui benda-benda yang disentuh oleh orang yang terinfeksi (pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, permukaan).
- Infeksi juga bisa terjadi melalui inhalasi serpihan kulit atau virus dari benda-benda tersebut.
- Virus dapat menyebar dari ibu hamil ke janin saat melahirkan.
- Gejala
- Demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas.
- Pembengkakan kelenjar getah bening (leher, ketiak, selangkangan).
- Ruam atau lesi kulit yang berkembang dari bintik merah, lepuh berisi cairan, lepuh berisi nanah, hingga keropeng.
- Lokasi Ruam: wajah, telapak tangan, telapak kaki.
- Mulut, alat kelamin, mata.
- Durasi Gejala: Biasanya berlangsung 2-4 minggu dan sembuh sendiri.
- Dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian pada beberapa individu kelompok beresiko yinnggi, yakni wabita hamil, anak-anak, orang dengan penyakit kekebalan tubuh.
- Angka kematian/case fatality rate (CFR), CFR untuk clade I berada pada kisaran 5-10%, sedangkan untuk clade II < 1%.
- Pengobatan dan Perawatan
- Siapa pun dengan gejala atau kontak dengan penderita mpox harus menghubungi fasilitas kesehatan.
- Pengobatan bersifat menghilangkan gejala dan suportif.
- Mpox dapat sembuh sendiri dengan pola hidup sehat.
- Perawatan Ruam: Hindari menggaruk kulit. Bersihkan tangan sebelum dan sesudah menyentuh lesi, Jaga kulit tetap kering dan terbuka, kecuali saat berada di ruangan dengan orang lain (tutup dengan pakaian atau perban), Bersihkan ruam dengan air steril atau antiseptik.
- Pencegahan
- Menjaga kebersihan, tidak kontak dengan penderita
- Tersedia antivirus untuk mpox, namun diberikan setelah konsultasi dengan ahli.
Para peneliti yang mempelajari jenis cacar monyet (Mpox) mengatakan bahwa virus tersebut telah bermutasi lebih cepat dari yang diharapkan. Mutasi ini sering kali terjadi di daerah-daerah yang para ahlinya kekurangan dana dan peralatan untuk melacak virus tersebut dengan benar.
Menurut peneliti di Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat kepada Reuters, ada banyak hal yang tidak diketahui tentang virus itu sendiri termasuk tingkat keparahannya dan cara penularannya.
Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di sejumlah negara Afrika sejak 1970, tetapi pada waktu itu kurang mendapat perhatian global hingga kasusnya melonjak secara internasional pada 2022. Insiden inipun mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengumumkan keadaan darurat kesehatan global terkait Mpox.***