LampungPendidikan

Kepsek SMAN 1 Sekampung Udik, Dinilai Arogan Saat Terima Jurnalis

×

Kepsek SMAN 1 Sekampung Udik, Dinilai Arogan Saat Terima Jurnalis

Sebarkan artikel ini
Drainase di SMA Negeri I Sekamoung Udik, menggunakan batu keriting, sumberdana dan ukurannya pun dari mana tidak diketahui, (Kandar)

LAMTIM – Prilaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1, Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, dinilai tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik. Hal tersebut terlihat dari sikapnya saat menerima jurnalis untuk mengkonfirmasi terkait bangunan drainase dilingkungan sekolah setempat.

Wartawan Wawai News, melihat pembangunan drainase di depan sekolah menggunakan batu keriting berinisiatif bertemu dengan sang kepala sekolah guna mempertanyakan teknis dan proyek dari mana.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA
Oknum Kepsek Nurjaya Rahman,

Setelah memohon izin dengan Satpam sekolah, untuk bertemu Kepsek akhirnya diantarkan ke ruang Kepsek diketahui bernama Nurjaya Rahman. Tapi saat diruangan bukan sambutan baik didapat tetapi menunjuk wajah tidak senang.

BACA JUGA :  Bupati Harus Buat Kebijakan Mengikat, Wajibkan Pejabat Eselon Menetap di Lamtim

Kepsek tersebut pun membrondong wartawan soal legalitas mulai dari kartu Pers, keanggotaan di PWI dan lainnya. Bahkan dia menuding Jurnalis Wawai News, masuk tanpa izin, padahal ke ruangan tersebut diantar langsung oleh Satpam sekolah.

Saat wartawan menyampaikan tujuannya, untuk dikonfirmasi terkait drainase, bukan keterangan yang didapat Oknum Kepsek tersebut menjawab santai tidak tahu.

“Saya tujuannya mau konfirmasi drainase di lingkungan sekolah dibangun melalui anggaran dari mana,”ujar Kandar Perwakilan Khusus Wawai News di Lampung, Kamis (9/1/2020).

Namun di jawab semua tidak tau terkait panjang, atau pun anggaran. Dia hanya mengatakan bahwa drainase dibangun Komite dengan mengatakan sudah biasa menghadapi wartawan.

Kandar menyayangkan sikap arogan sang Kepsek padahal siapapun berhak mempertanyakan. Meskipun warga biasa di era keterbukaan publik masih ada oknum pendidik seperti itu. (Red)