Scroll untuk baca artikel
Lampung

Bantuan PIP untuk SMP di Tanggamus Diwarnai Pungli, Penerima Diminta Setoran Rp150 Ribu

×

Bantuan PIP untuk SMP di Tanggamus Diwarnai Pungli, Penerima Diminta Setoran Rp150 Ribu

Sebarkan artikel ini
ilustrasi PIP
ilustrasi PIP

TANGGAMUS – Program bantuan siswa dari Program Indonesia Pintar (PIP) di Tanggamus, Lampung, menuai keluhan. Pasalnya sejumlah siswa diminta setoran hingga Rp150 ribu per siswa saat cair.

Hal itu disampaikan langsung oleh orang tua siswa di SMPN 2 Pugung, Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, dengan menyebutkan bahwa kejadian itu terjadi pada tahun 2023 lalu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Orang tua siswa menyampaikan bahwa pihak SMP Negeri 2 Pugung meminta setoran kepada siswa penerima bantuan PIP sebesar Rp150 ribu saat dana bantuan PIP tersebut dicairkan.

Menurut keterangan orang tua siswa bahwa pada bulan Juli 2023 lalu anaknya mendapatkan bantuan dana PIP sebesar Rp750 ribu yang dicairkan melalui Bank.

BACA JUGA :  Tak Ada Namanya Bantuan, Tapi Adanya Hak Rakyat

Setelah dana bantuan itu dicairkan di Bank, pihak sekolah meminta uang dari dana bantuan tersebut sebesar Rp150 dengan alasan untuk uang kebersihan, uang infaq dan uang keamanan.

“Waktu itu duitnya dibawa pulang dulu, setelah itu saya datang ke sekolah untuk menyerahkan uang yang diminta tersebut, soalnya sebelum ngambil, pihak sekolah sudah ngomong dulu,” kata orang tua siswa yang enggan menyebut namanya.

Hal yang sama dikatakan oleh siswa SMP Negeri 2 Pugung bahwa siswa yang mendapat bantuan PIP di sekolahnya semua diminta sebesar Rp150 ribu dari bantuan PIP tersebut.

“Semua murid yang dapat dana PIP bulan Tujuh kemaren dipotong semua” kata siswa yang tidak mengetahui jumlah semua siswa yang mendapat bantuan PIP.

BACA JUGA :  Kumulatif Covid-19 di Lampung Tembus 1.340 Kasus

Sementara saat dikonfirmasi Kepala SMP Negeri 2 Pugung, Heni menolak untuk dikonfirmasi bahkan awak media tidak diizinkan untuk mengambil gambar.

“Kalau saya tidak mengizinkan bagaimana” kata Heni, Kepala SMP Negeri 2 Pugung saat wartawan minta izin untuk mengambil plang sekolahnya, pada 15 Januari 2024. (*)