LAMPUNG TIMUR – Tim Tipidter Polda Lampung turun ke Way Sekampung di Lampung Timur untuk melihat langsung pencemaran limbah industri yang membuat ribuan ikan mati di sepanjang aliran sungai.
Kanit IV Subdit IV Tipidter Polda Lampung Muhammad Prenata Al Ghazali, S.T.K, bersama tim mendatangi Sungai Way Sekampung tepat di jembatan penhubung antara Desa Gunung Raya dan Jembrana di Marga Sekampung, Lampung Timur, Jumat 9 Mei 2025.
“Kami turun setelah ada pemberitaan di Wawai News terkait adanya pencemaran yang menyebutkan ribuan ikan mati. Kami turun untuk mendapatkan keterangan langsung dari warga yang menyaksikan kejadian pencemaran,”ungkap Muhammad Prenata Al Ghazali, S.T.K, kepada Wawai News di lokasi.
Tim Tipidter Polda Lampung yang hadir melihat kondisi kekinian Sungai Way Sekampung setelah kejadian pencemaran akibat limbah. Mereka bertemu dengan beberapa nelayan setempat yang biasa mencari ikan untuk dimintai keterangan terkait pencemaran yang mengakibatkan ribuan ikan mati.
“Turun ke lokasi untuk tinjauan awal terkait kejadian pencemaran yang heboh di media sosial kemarin. Ini akan menjadi perhatian kami kedepan,”jelas Ghazali.
Pantauan langsung di lokasi, Tim Tipidter sempat melihat kondisi Way Sekampung dan berbincang dengan beberapa nelayan untuk mencari informasi terkait pencemaran.
Diketahui bahwa air sungai Way Sekampung, yang menjadi sumber penghidupan bagi warga empat kecamatan di Lampung Timur kembali tercemar limbah industri.
Pencemaran terjadi sejak 6 Mei 2025, membuat ribuan ikan pada ‘mabok’ dan mati.
Pencemaran akibat limbah industri yang berada disekitar perbatasan antara Lampung Timur dan Selatan bukan hal baru, berkali-kali dilaporkan, tidak pernah ada tindakan tegas, sehingga bertahun-tahun pencemaran terus terjadi di Way Sekampung.
Limbah industri yang mencemari Way Sekampung, jadi momok bagi warga di bantaran sungai seperti Kecamatan Sekampung Udik, Marga Sekampung, Waway Karya dan Jabung.
Setiap tahun terus terjadi, mirisnya ketika dilaporkan dari DLH Kabupaten atau Provinsi Lampung meski pun turun ke lokasi mengambil contoh air, hasilnya pasti nol, pencemaran berhenti sebentar, kemudian kembali terjadi.
Warga pun berharap Gubernur Lampung Mirzani Djausal turun tangan menindaktegas pelaku industri yang jadi penyebab pencemaran Way Sekampung yang mengakibatkan ribuan biota air mati dan nelayan air tawar merana.***