KOTA BEKASI – Duka mendalam tengah menyelimuti jajaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi. Salah satu anggota terbaik mereka, Rully Mujahidin, dari Kompi C, kini terbaring lemah di rumahnya akibat cedera serius saat menjalankan tugas mulia memadamkan kobaran api di kawasan industri.
Insiden memilukan itu terjadi pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025, sekitar pukul 00.42 WIB, ketika Rully tengah berjibaku memadamkan api besar yang melalap PT Indotama, sebuah pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Narogong KM 16, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Menurut informasi awal, kebakaran hebat itu diduga dipicu oleh korsleting listrik pada salah satu mesin dryer di dalam pabrik.
Percikan api yang muncul dengan cepat menyambar tumpukan kayu yang tersimpan di sekitarnya, membuat kobaran api membesar dalam hitungan menit.
Dalam situasi genting tersebut, Rully terjatuh saat berupaya menaklukkan si jago merah bersama rekan-rekannya.
Akibat kejadian itu, ia mengalami patah tulang serius di bagian kaki kiri. Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya retakan parah yang membuatnya kini tak berdaya dan hanya bisa menjalani perawatan di rumah.
“Kami hanya bisa memohon kepada Pemerintah Kota Bekasi, baik Wali Kota maupun Wakil Wali Kota, untuk memikirkan nasib kami ini yang masih butuh pengobatan,” ucap Rully dengan suara lirih saat ditemui wartawan di kediamannya, pada Sabtu (21/6/2025).
Pernyataan itu menjadi tamparan pilu atas minimnya perhatian terhadap petugas pemadam kebakaran, yang selama ini rela mempertaruhkan nyawa demi keselamatan jiwa dan harta masyarakat.
Profesi pemadam kebakaran kerap kali dipandang sebelah mata. Padahal, risiko yang dihadapi sangat tinggi. Dalam kondisi peralatan yang sering kali terbatas dan jaminan keselamatan kerja yang belum maksimal, mereka tetap maju di barisan depan saat musibah datang.
Hingga laporan ini disusun, upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi masih belum membuahkan hasil. Pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp hanya bercentang satu, menandakan belum terbaca.
Tak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak Damkar maupun Pemerintah Kota Bekasi mengenai insiden yang menimpa Rully.
Rully bukan hanya sekadar korban kecelakaan kerja. Ia adalah simbol dari dedikasi para pahlawan tanpa tanda jasa yang selama ini nyaris tak terdengar suaranya.
Kisahnya kini mengetuk hati masyarakat, terutama para pemangku kebijakan, agar lebih serius memperhatikan nasib para petugas pemadam kebakaran mereka yang setiap hari berdiri di garis terdepan dalam menghadapi bahaya.***