KOTA BEKASI – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menegaskan perlunya perubahan paradigma dalam penanganan banjir dengan menghentikan laporan cepat surut menjadi solusi permanen.
Demikian disampaikan Wali Kota Tri Adhianto dalam apel pagi di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Senin (7/7).
Dalam kesempatan itu Mas Tri sapaan akrab Wali Kota Bekasi meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tidak lagi puas dengan laporan “banjir cepat surut”, namun harus menyentuh akar persoalan dan mendorong solusi jangka panjang.
“Cukup sudah laporan yang hanya menyebut ‘cepat surut’. Itu bukan solusi. Kita harus cari penyebab utama dan pastikan wilayah rawan genangan tidak lagi jadi langganan banjir di masa depan,” tegas Tri, di hadapan jajaran OPD, Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobihoe, serta Dandim 0507/Bekasi.
Tri mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengucurkan dana sebesar Rp100 miliar untuk penanganan banjir di sepanjang Kali Bekasi.
Dana tersebut akan dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) untuk membenahi sejumlah hambatan teknis, termasuk lahan timbul yang memperparah sumbatan aliran sungai.
“Kita harus kawal betul pelaksanaan teknis di lapangan. Jangan sampai dana besar hanya jadi tambal sulam,” imbuhnya.
Respons Isu Sosial dan Kesehatan
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota juga merespons dua isu hangat yang sempat viral dan menyedot perhatian publik.
Pertama, soal siswi anak pemulung dari Bantargebang yang gagal diterima di SMP Negeri. Tri menegaskan, hasil verifikasi menunjukkan bahwa siswa tersebut bukan warga Kota Bekasi, melainkan berdomisili di wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kami sudah berkoordinasi langsung dengan Bupati dan Gubernur untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak menjadi bola liar di ruang publik,” ujarnya.
Kedua, menyangkut dugaan malpraktik di RSUD Kota Bekasi. Tri menyatakan, setelah dilakukan pengecekan langsung ke rumah sakit dan klarifikasi dengan keluarga pasien, tidak ditemukan unsur kelalaian medis sebagaimana dituduhkan.
“Saya mengapresiasi langkah cepat RSUD merespons isu ini. Kita harus membiasakan diri menangani kritik dan keluhan warga dengan kepala dingin, berbasis data, dan komunikasi terbuka,” kata Tri.
Tekankan Disiplin dan Responsivitas ASN
Tri juga memberi penekanan penting soal etos kerja dan kedisiplinan, terutama kepada ASN dan PPPK yang baru bergabung. Ia mengingatkan bahwa saat ini ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan publik semakin tinggi, termasuk melalui kanal digital dan media sosial.
“Adaptasilah dengan cepat, miliki integritas, dan jangan alergi pada keluhan masyarakat. Jadilah pelayan rakyat yang tanggap dan solutif,” tegasnya.
Sinergi TNI dan Pemda, Bekasi Borong Penghargaan
Apel pagi itu juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Bekasi dan Kodim 0507/Bekasi sebagai wujud sinergi dalam pembangunan daerah.
Selain itu, sejumlah apresiasi dan penghargaan turut diberikan, antara lain:
Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria menerima Piala Juara 1 Lomba 3 Pilar Kamtibmas tingkat Polda Metro Jaya dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79.
PT Sinergi Patriot Bekasi dianugerahi “City Gas Excellence Award 2025” untuk kategori pengendalian piutang pelanggan terbaik di wilayah Kota Bekasi.***