BEKASI – Kasus penipuan bengkel Vespa bernama Waway DK Brotherscoot yang berlokasi di jalan baru Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, akhirnya sampai pada babak yang lebih “serius dari sekadar ganti oli”.
Pemilik bengkel, Waway, resmi dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Juli 2025 oleh Andre (32) dan 12 korban lain yang mengaku tertipu dengan total kerugian mencapai Rp1,5 miliar dan bisa terus naik seperti harga Vespa langka.
Kasus ini sempat viral beberapa waktu lalu, dan kini bukan lagi sekadar omongan netizen di kolom komentar. Para korban menilai pelaku sudah mengingkari kesepakatan awal, termasuk janji manis untuk mengganti rugi yang ternyata hanya setebal kata-kata, bukan bukti transfer.
Menurut Andre, pelaku sebelumnya berdalih akan menjual rukonya senilai Rp1,7 sampai Rp2 miliar sebagai bentuk tanggung jawab. Tapi saat dicek ke lapangan, bukan emas yang ditemukan, melainkan ruko yang masih digadaikan di Bank BRI sebesar Rp1,2 miliar.
“Katanya cuma digadai Rp700 juta, tapi setelah kami cek, ternyata hutangnya Rp1,2 miliar. Lah, jual ruko atau gali kubur?” sindir Andre tajam, pada Minggu (27/7/2025).
Andre mengungkapkan bahwa Waway sempat membuat kesepakatan damai yang disaksikan langsung oleh aparat dari Polsek Rawalumbu, Ipda Dono dan timnya.
Dalam perjanjian itu, Waway diberi waktu 14 hari untuk bereskan masalah, tapi hasilnya nihil yang muncul justru hilang jejak, bukan bukti pembayaran.
“Kami sudah sabar. Kami tunggu dua minggu. Tapi ternyata pelaku malah menghilang, mungkin ikut Vespa-nya kabur,” kata Andre, dengan nada antara kecewa dan lelah.
Akhirnya, Andre dan kawan-kawan sepakat, tidak ada lagi nego, hanya ada satu kata, penjarakan!
Tak hanya kerugian materi, para korban mengaku dampak psikologis dan sosialnya juga besar. Ada yang ribut terus sama istri, ada yang diomelin mertua, dan ada yang trauma lihat Vespa lewat.
“Bengkel ini bukan cuma ngerusak mesin, tapi juga ngerusak perasaan,” ujar Andre.
Ia pun berharap Polres Metro Bekasi Kota tidak tinggal diam, dan segera melakukan tindakan sebelum Waway beneran hilang, bukan cuma dari lokasi, tapi dari radar hukum.
Kasus ini jadi pengingat pahit: bahwa bengkel itu fungsinya servis motor, bukan jadi tempat parkir kepercayaan finansial.
Waway, yang awalnya mungkin cuma mekanik, kini berpotensi naik kasta jadi tersangka berkelas, tinggal nunggu proses hukum bergerak lebih cepat dari Vespa dua tak.
Para korban juga mengimbau korban lain untuk ikut melapor, agar kasus ini tidak lenyap seperti oli bocor tanpa bekas.
“Dengan naiknya berita ini, kami harap polisi segera gerak. Jangan sampai pelaku malah bukain cabang baru di kota sebelah,” tutup Andre.***