KUALA LUMPUR – Langkah besar kembali ditorehkan dunia akademik Lampung. Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Tanggamus, Riki Renaldo, M.TI, tampil memukau sebagai dosen tamu internasional dalam ajang akademik kelas paralel di University Geomateic Malaysia, Selasa 26 Agustus 2025.
Di hadapan civitas akademika kampus bergengsi tersebut, Riki menyampaikan presentasi monumental bertajuk “Ekonomi Islam Kontemporer. Solusi Inovatif untuk Tantangan Global Abad ke-21.”
Paparannya tidak hanya membicarakan teori, tetapi juga mengajukan terobosan nyata tentang bagaimana prinsip-prinsip Islam mampu memberi arah baru bagi dunia yang tengah diterpa krisis multidimensi.
“Ekonomi Islam hadir dengan kerangka etika yang menekankan keadilan sosial, distribusi kekayaan melalui zakat dan wakaf, larangan eksploitasi, serta keberlanjutan berbasis halal dan tayyib. Prinsip-prinsip ini sangat relevan untuk mengatasi krisis global,” tegas Riki penuh keyakinan.
Dalam pemaparannya, ia menyoroti empat tantangan besar ekonomi dunia saat ini: instabilitas keuangan akibat krisis berulang, ketimpangan tajam antara kaya dan miskin, degradasi lingkungan akibat konsumsi berlebihan, serta kekosongan etis akibat sistem ekonomi modern yang hanya mengejar profit.
Riki lalu menawarkan solusi inovatif berbasis ekonomi Islam yang kini mulai diimplementasikan secara global, seperti:
- Keuangan Sosial: modernisasi zakat dan wakaf untuk membiayai pendidikan, layanan kesehatan, dan usaha mikro.
- Keuangan Hijau: penerbitan Sukuk Hijau bernilai miliaran dolar guna mendukung energi terbarukan.
- Fintech Syariah: platform digital etis berbasis Mudharabah dan Musyarakah yang memungkinkan crowdfunding berbagi risiko.
- Ekosistem Halal Global: meluas dari pangan hingga pariwisata, mode, dan farmasi dengan rantai pasok yang etis.
Meski potensinya gemilang, Riki tak menutup mata atas hambatan nyata, seperti fragmentasi regulasi antarnegara Muslim, rendahnya literasi publik tentang keuangan syariah, serta keterbatasan inovasi produk.
Ia pun mendorong integrasi kebijakan global, inovasi produk keuangan syariah, serta penguatan pendidikan publik agar ekonomi Islam benar-benar menjadi mainstream dunia.
“Ekonomi Islam bukan sekadar alternatif bagi komunitas Muslim, melainkan kerangka kerja yang mendesak untuk membangun tatanan ekonomi dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Riki penuh optimis menutup paparannya.
Kehadiran Ketua STEBI Tanggamus di pentas internasional ini bukan hanya mengharumkan nama perguruan tinggi, tetapi juga menjadi cermin kontribusi Lampung bagi percaturan global.
Suatu capaian luar biasa yang menegaskan bahwa gagasan besar bisa lahir dari daerah, lalu menggema hingga forum akademik dunia. ***