Scroll untuk baca artikel
Internasional

Kualitas Udara di Thailand Buruk, Pemerintah Sarankan Warganya WFH

×

Kualitas Udara di Thailand Buruk, Pemerintah Sarankan Warganya WFH

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS.ID – Pemerintahan Thailand mengimbau warganya untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan memakai masker pelindung wajah.

Hal itu menyusul kualitas udara di Bangkok, Thailand mencapai level polusi udara yang tidak sehat.

Scroll untuk baca artikel

Warga yang masuk dalam kelompok rentan dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand disarankan untuk tetap tinggal di rumah.

Wow…Terungkap Harta Raja Thailand Capai Rp 428 Triliun

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk memilih bekerja dari rumah (WFH) atau memakai masker wajah jika diharuskan melakukan aktivitas di luar ruangan.

Departemen Lingkungan BMA dalam sebuah pernyataan di laman Facebook, mengatakan, akhir-akhir ini tingkat polutan udara PM2.5 diperkirakan tidak sehat.

Hal itu diperkirakan terjadi di Bangkok pada 31 Januari dan 1 Februari karena kondisi cuaca yang stagnan.

Singkong Thailand Marga Mulya Sukses Hingga Keluar Jawa

Menurut Direktur Biro Manajemen Kualitas Udara dan Kebisingan di Departemen Pengendalian Polusi, Pansak Thiramongkol, mengatakan PM2.5 masalah berulang di Thailand yang kerap terjadi pada musim dingin.

PM2.5 salah satu bentuk polusi udara dengan partikel kurang dari 2,5 mikrometer atau sekitar 3 persen dari diameter rambut manusia. Berarti, partikel ini dapat menembus jauh ke dalam paru-paru. Partikel itu akan bertahan dalam waktu lama dan masuk ke aliran darah.

Verifikasi Tempat Penggemukan Babi, Tim DLH  Lampung Timur Temukan Fakta Ini!

Berdasarkan Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan Masyarakat, terjadi peningkatan nasional pada pasien yang menderita penyakit pernapasan, kulit, dan radang mata selama tiga minggu terakhir.

Sementara itu, wakil direktur jenderal Departemen Kesehatan, Ekachai Piensriwatchara, menyampaikan jumlah pasien yang menderita polusi udara meningkat sebanyak 90.000 pada Januari dari 110.000 pada Desember lalu.

Bikin Miris, Janda di Lampung Tengah Tak Mampu Bayar Sanksi, Sapi Miliknya Dijual Aparatur Kampung

“Sebagian besar pasien yang terkena, 60 persen orang lanjut usia. Mereka yang memiliki kondisi medis dan anak kecil,” kata Ekachai.

Pasien tersebut memiliki gejala ringan, seperti pilek hingga gejala parah, seperti kesulitan bernapas, kelelahan, dan sesak di dada.

Ribuan Hektar Lahan TNWK di Lampung Timur Kembali Terbakar, Ini Penjelasannya

Penasihat Lingkungan Gubernur Bangkok, Pornprom Vikitsreth, mengatakan BMA mengintegrasikan strategi yang lebih proaktif untuk mengatasi masalah polusi udara. Para komuter didorong untuk lebih sering menggunakan angkutan umum, terutama ketika tingkat PM2.5 berbahaya.

“Masalah ini akan terjadi hingga April. BMKG memperkirakan tahun ini kekeringan akan lebih parah dari tahun sebelumnya, dan ini merupakan faktor yang dapat memperburuk situasi PM2.5,” pungkas Vikitsreth.***