Scroll untuk baca artikel
PendidikanTANGGAMUS

STIT Tanggamus Luncurkan Program Satu Desa Satu Sarjana, Gerakan Membangun Indonesia dari Desa

×

STIT Tanggamus Luncurkan Program Satu Desa Satu Sarjana, Gerakan Membangun Indonesia dari Desa

Sebarkan artikel ini
Foto: Wisuda Mahasiswa STIT Tanggamus, momen bahagia penuh makna saat penyerahan ijazah kepada wisudawan dan wisudawati dalam acara Wisuda Sarjana Pendidikan Islam yang digelar dengan khidmat dan penuh kebanggaan, (foto_doc)

TANGGAMUS — Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tanggamus resmi meluncurkan program strategis bertajuk “Satu Desa Satu Sarjana” untuk Tahun Akademik 2026/2027. Inisiatif ini menjadi langkah nyata kampus dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat desa serta mendorong pemerataan kesempatan belajar di seluruh pelosok Kabupaten Tanggamus.

Ketua STIT Tanggamus, Dini Pepilina, mengatakan, program tersebut berangkat dari keprihatinan terhadap masih rendahnya angka lulusan desa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Melalui program ini, kampus bertekad memberikan jalan bagi anak-anak desa agar bisa meraih pendidikan tinggi tanpa terkendala akses maupun biaya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Pembangunan bangsa tidak bisa hanya berpusat di kota. Desa harus menjadi tempat lahirnya generasi terdidik dan berdaya saing. Dengan satu sarjana di setiap desa, kita sedang menanam investasi besar untuk masa depan Indonesia,” ujar Dini Pepilina.

Program Satu Desa Satu Sarjana, bukan sekadar pemberian beasiswa, tetapi merupakan gerakan pendidikan berbasis pemberdayaan desa. Melalui program ini, STIT Tanggamus ingin melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul, berkarakter, dan siap menjadi motor penggerak pembangunan di daerah asalnya.

Dini menegaskan, para penerima beasiswa diharapkan tak hanya membawa ilmu pengetahuan ke desanya, tetapi juga menularkan semangat membangun dan menjadi agen perubahan di tingkat lokal.

“Gerakan ini bukan hanya membuka akses kuliah, tetapi membangun peradaban dari desa untuk Indonesia,” tegas Dini, Senin13 Oktober 2025.

Pada tahap awal, jelas dia, program ini difokuskan di Kabupaten Tanggamus sebagai proyek percontohan. Setiap desa akan mendapatkan minimal satu kuota beasiswa kuliah penuh di STIT Tanggamus. Ke depan, program ini akan diperluas hingga tingkat provinsi agar menjangkau lebih banyak desa di Lampung dan sekitarnya.

Dini memaparkan, STIT Tanggamus juga menggandeng pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan dunia usaha untuk turut berkolaborasi menyukseskan program ini. Sinergi lintas sektor diharapkan dapat memperkuat gerakan pendidikan desa secara berkelanjutan.

Program ini terbuka bagi lulusan SMA/MA/SMK sederajat tahun 2024–2026 yang berdomisili di desa setempat dan memiliki semangat membangun daerah asal. Calon peserta wajib memperoleh rekomendasi dari Kepala Desa atau Lurah sebagai bentuk dukungan masyarakat.

Pendaftaran dibuka mulai November 2025 hingga Juli 2026, dan dapat dilakukan secara online melalui laman resmi STIT Tanggamus atau dengan datang langsung ke kampus. Seluruh pendaftar akan melalui seleksi administrasi dan wawancara untuk menentukan penerima program.

STIT Tanggamus juga menyiapkan layanan informasi dan pendampingan khusus bagi masyarakat desa agar proses pendaftaran lebih mudah diakses.

Melalui program ini, jelas Dini, STIT Tanggamus menegaskan komitmennya dalam mendukung visi nasional Indonesia Emas 2045. Pendidikan dianggap sebagai fondasi utama untuk melahirkan generasi unggul yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing global.

Dengan semangat dan tagline “Dari Desa untuk Indonesia”, STIT Tanggamus optimistis bahwa program Satu Desa Satu Sarjana akan menjadi langkah nyata menuju pemerataan pendidikan sekaligus pembangunan bangsa dari akar rumput. ***

SHARE DISINI!